MARKET NEWS

Wall Street Berakhir Mixed, Investor Tunggu Rilis Data Inflasi dan Suku Bunga The Fed

Kunthi Fahmar Sandy 05/12/2025 06:20 WIB

Dow Jones Industrial Average turun 31 poin, atau 0,1 persen, S&P 500 menguat 0,1 persen, dan NASDAQ Composite naik 0,2 persen.

Wall Street Berakhir Mixed, Investor Tunggu Rilis Data Inflasi dan Suku Bunga The Fed (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Wall Street atau Bursa Saham AS berakhir mixed, di mana Indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan tipis pada hari Kamis (4/12/2025). Hal ini lantaran investor menunggu katalis lebih lanjut, menjelang pengumuman data inflasi dan kebijakan Federal Reserve pada pekan depan.

Dilansir dari laman investing Jumat (5/12/2025), pada pukul 16.00 ET (21.00 GMT), Dow Jones Industrial Average turun 31 poin, atau 0,1 persen, S&P 500 menguat 0,1 persen, dan NASDAQ Composite naik 0,2 persen.

Data pengangguran mingguan menurun 

Sementara itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam tiga tahun pada minggu lalu.

Data pengangguran mencapai 191.000 pada 29 November, menurut Departemen Tenaga Kerja. Angka tersebut merupakan penurunan sebesar 27.000 dari level 218.000 yang direvisi naik pada minggu sebelumnya, dan merupakan angka terendah sejak September 2022.

Sementara itu, pasar tenaga kerja dirilis menjelang data inflasi dan dijadwalkan diumumkan pada hari Jumat. "Data inflasi terbaru kemungkinan akan mengintensifkan perdebatan yang sedang berlangsung di antara pejabat Fed mengenai langkah kebijakan mereka selanjutnya. PCE berpotensi menjadi faktor penentu bagi Fed terkait ancaman inflasi yang masih ada, dan apakah pemotongan suku bunga pada bulan Desember dilanjutkan," kata Stifel Financial Corp dalam sebuah catatan.

Sentimen dovish semakin diperkuat oleh meningkatnya spekulasi mengenai kepemimpinan Fed berikutnya. Laporan dari pemerintahan Trump yang tiba-tiba membatalkan wawancara dengan kandidat ketua Fed lainnya juga memperkuat pandangan bahwa Kevin Hassett dapat mengambil alih kepemimpinan pada tahun 2026.

Di sisi lain, pada sektor korporat, saham Salesforce (NYSE:CRM) naik setelah perusahaan perangkat lunak tersebut menaikkan proyeksi pendapatan dan laba 2026. Prospek optimis ini didukung oleh proyeksi pertumbuhan permintaan yang kuat untuk platform agen berbasis AI milik grup, terutama di antara klien korporatnya.

Saham Five Below (NASDAQ:FIVE) juga naik setelah peritel ini melaporkan laba kuartal ketiga yang jauh melampaui ekspektasi analis, didorong oleh pertumbuhan penjualan sebanding yang kuat dan ekspansi toko yang sukses.

Sebaliknya, saham Snowflake (NYSE:SNOW) turun tajam setelah perusahaan penyimpanan data berbasis cloud ini memberikan prospek pertumbuhan pendapatan yang sedikit mengecewakan untuk Januari.

Di tempat lain, Meta Platforms (NASDAQ:META) naik 3 persen setelah Bloomberg News melaporkan bahwa Meta diperkirakan melakukan pemotongan anggaran hingga 30 persen untuk inisiatif Metaverse-nya. Pembaruan ini muncul ketika "Brussels membuka penyelidikan antimonopoli baru terhadap raksasa teknologi tersebut terkait peluncuran fitur kecerdasan buatan di WhatsApp," kata Komisi Eropa.

Sementara itu, Kroger Company (NYSE:KR) merosot setelah melaporkan pendapatan kuartal ketiga yang tidak sesuai dengan perkiraan Wall Street.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE