Wall Street Bervariasi, Investor Khawatirkan RUU Pajak Trump
Tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street tak kompak pada perdagangan Kamis (23/5/2025) waktu setempat.
IDXChannel - Tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street tak kompak pada perdagangan Kamis (23/5/2025) waktu setempat.
Pelaku pasar menyoroti Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak usulan Presiden Donald Trump yang lolos voting di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS.
Dow Jones Industrial Average turun 0,20 persen ke 41.776,54, S&P 500 melemah 0,21 persen ke 5.832,08, sedangkan Nasdaq naik 0,02 persen ke 18.876,21.
Dalam RUU ini, akan ada pemangkasan pajak pendapatan dan pajak warisan pribadi, yang pernah disahkan pada masa jabatan pertama Trump pada 2017, menjadi permanen.
Selain itu, akan ada pembebasan pajak atas tip, lembur, dan bunga untuk beberapa hal.
Menurut proyeksi Congressional Budget Office (CBO), apabila disahkan menjadi UU, rancangan aturan ini dinilai berpotensi menambah sekitar USD3,8 triliun terhadap total utang nasional AS, yang kini mencapai USD36,2 triliun dalam satu dekade ke depan.
"Seluruh upaya pemerintah untuk menekan pengeluaran dan menurunkan beban utang tampaknya akan pupus oleh RUU ini," ujar Sam Stovall, Chief Investment Strategist di CFRA Research, dilansir Investing, Kamis (22/5/2025).
Selain memangkas pajak untuk aktivitas tertentu seperti dan pinjaman kendaraan, RUU ini juga mengusulkan peningkatan belanja militer, serta menghapus insentif pajak energi terbarukan.
Hal ini memicu penurunan saham-saham energi terbarukan, seperti First Solar (NASDAQ: FSLR), merosot 4,3 persen.
Sederet saham big cap juga ikut terseret. Tesla (NASDAQ: TSLA) memimpin pelemahan dengan koreksi hampir 2 persen.
Di sisi makro, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun masih bertahan di level 4,622 persen.
Investor juga menantikan data ekonomi terbaru, termasuk indeks manufaktur awal Mei, dan klaim pengangguran mingguan.
(NIA DEVIYANA)