MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Beragam, Investor Cermati Laporan Kinerja Emiten

Dinar Fitra Maghiszha 24/01/2025 22:33 WIB

Investor mencermati laporan kinerja korporasi serta data aktivitas ekonomi terbaru.

Wall Street Dibuka Beragam, Investor Cermati Laporan Kinerja Emiten. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indeks utama Wall Street bergerak tak kompak pada pembukaan perdagangan Jumat (24/1/2025) waktu setempat. Investor mencermati laporan kinerja korporasi serta data aktivitas ekonomi terbaru.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 31,3 poin atau 0,07 persen pada pembukaan menjadi 44.533,75. S&P 500 (.SPX) naik 2,7 poin atau 0,04 persen menjadi 6.121,43, sementara Nasdaq Composite (.IXIC), naik 33,4 poin atau 0,17 persen menjadi 20.087,105.

Laporan keuangan perusahaan tercatat masih menjadi pusat perhatian investor, dengan dirilisnya laporan kinerja beberapa perusahaan besar.

Saham Verizon Communications (NYSE: VZ) naik 3 persen setelah melaporkan pertumbuhan pelanggan nirkabel kuartalan terbaik dalam lima tahun terakhir.

Namun, saham American Express (NYSE: AXP) melemah 1,2 persen meskipun perusahaan keuangan tersebut membukukan kenaikan laba kuartal keempat sebesar 12 persen, didukung peningkatan transaksi selama musim liburan.

Sementara itu, saham Boeing (NYSE: BA) turun 1 persen setelah produsen pesawat ini melaporkan potensi kerugian sekitar USD4 miliar akibat dampak mogok kerja berkepanjangan, beban proyek pemerintah AS, serta pengeluaran terkait pemutusan hubungan kerja massal.

Di sektor teknologi, saham Texas Instruments (NASDAQ: TXN) anjlok 6 persen setelah perusahaan semikonduktor ini memberikan proyeksi laba kuartal pertama yang di bawah ekspektasi, akibat lonjakan persediaan di pasar otomotif dan industri.

Goldman Sachs dalam risetnya menyebut bahwa pejabat The Fed kemungkinan besar akan mengabaikan dampak inflasi jangka pendek yang dipicu kebijakan tarif perdagangan selama pemerintahan Trump.

 Tarif tersebut dinilai hanya menghasilkan kenaikan harga sementara, bukan inflasi yang bersifat jangka panjang, melansir Investing, Jumat (24/1/2025)

Di sisi lain, data ekonomi yang menjadi sorotan mencakup laporan aktivitas ekonomi terbaru untuk Januari, serta angka sentimen konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan.


(NIA DEVIYANA)

SHARE