MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Beragam, Pasar Soroti Progres Negosiasi Dagang AS-China

Dinar Fitra Maghiszha 11/08/2025 21:24 WIB

Pasar juga menantikan kejelasan mengenai tarif sektor yang telah diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Wall Street Dibuka Beragam, Pasar Soroti Progres Negosiasi Dagang AS-China. Foto: dok. AP.

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka beragam pada Senin (11/8/2025). Pelaku pasar menyoroti lebih lanjut negosiasi dagang, khususnya tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Dow Jones Industrial Average naik 0,21 persen ke 44.269.41. Indeks S&P 500 bertambah 0,04 persen ke 6.391,72, sedangkan NASDAQ Composite koreksi 0,16 persen ke 21.416,71.

Saham perusahaan semikonduktor raksasa Nvidia (NASDAQ:NVDA) tercatat turun 0,4 persen dalam perdagangan pra-pasar, sementara Advanced Micro Devices (NASDAQ:AMD) mengalami penurunan sebesar 1,2 persen.

Sebuah sumber menuturkan kepada Reuters bahwa kedua perusahaan tersebut telah menyetujui untuk memberikan 15 persen dari pendapatan penjualan chip canggih ke China kepada pemerintah AS.

Kabar ini muncul beberapa hari setelah Departemen Perdagangan AS mulai menerbitkan lisensi untuk penjualan chip Nvidia H20.

Penjualan semikonduktor ke China menjadi isu integral dalam kesepakatan yang ditandatangani antara Washington dan Beijing pada awal tahun ini.
 
Pelaku pasar tengah menanti apakah perkembangan ini akan memengaruhi hubungan antara dua ekonomi kedua negara tersebut. Kesepakatan ini diperkirakan berakhir pada Selasa.

"Ini adalah cara yang baik bagi pemerintah AS untuk meningkatkan kas dan pendapatan mereka, tetapi banyak orang yang berpendapat bahwa ini bukan cara yang tepat," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth, dilansir Investing, Senin (11/8/2025).

Di sisi lain, pasar juga menantikan kejelasan mengenai tarif sektor yang telah diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Trump juga diagendakan bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Jumat untuk membuka perundingan genjatan senjata Rusia dengan Ukraina.

Dari sisi makro, laporan inflasi CPI periode Juli dijadwalkan rilis pada Selasa, dan investor memperkirakan bahwa The Fed akan menurunkan biaya pinjaman sekitar 60 basis poin hingga Desember, menurut data yang dihimpun oleh LSEG.

Musim laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan memberikan sedikit kelegaan. Ini tercermin dari survei bulanan BofA yang menunjukkan bahwa memiliki saham perusahaan besar kembali menjadi pilihan paling populer di kalangan manajer investasi.

Adapun saham Apple (NASDAQ:AAPL) menjadi sorotan pekan lalu setelah mencatatkan performa mingguan terbaiknya dalam lima tahun terakhir. Produsen iPhone itu mengumumkan serangkaian komitmen investasi di AS.

Di sektor laporan keuangan, Micron (NASDAQ:MU) menaikkan proyeksi pendapatan dan laba untuk kuartal keempat, yang mencerminkan permintaan yang kuat terhadap kecerdasan buatan dan mendorong saham perusahaan chip tersebut naik 5,1 persen.

Saham produsen lithium yang terdaftar di AS juga mengalami kenaikan. Albemarle (NYSE:ALB) dan Lithium Americas (NYSE:LAC) masing-masing naik lebih dari 10 persen setelah raksasa baterai China, Contemporary Amperex Technology (CATL), menghentikan produksi di sebuah tambang produksi mereka.

Hal ini yang meningkatkan harapan bahwa hal tersebut akan mengurangi kelebihan pasokan di tengah lesunya permintaan.

(NIA DEVIYANA)

SHARE