Wall Street Dibuka Beragam Terbebani Laporan Inflasi Produsen
Tiga indeks utama Wall Street dibuka beragam pada perdagangan akhir pekan, Jumat (16/2/2024).
IDXChannel - Tiga indeks utama Wall Street dibuka beragam pada perdagangan akhir pekan, Jumat (16/2/2024). Pasar terbebani laporan harga produsen yang lebih tinggi, sehingga memangkas ekspektasi investor terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,15% menjadi 38.716,30. S&P 500 (.SPX) dibuka melemah 0,03%,di 5.028,19. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC) tumbuh 0,01% menjadi 15.907,84 pada bel pembukaan.
Departemen Tenaga Kerja mencatat indeks harga produsen (PPI) naik 0,3% month-on-month (MoM) pada Januari 2024. Angka inflasi di tingkat produsen ini lebih tinggi dibandingkan konsensus analis sebesar 0,1%. Dari sisi tahunan, PPI naik 0,9% year-on-year (YoY) dibandingkan ekspektasi 0,6%.
Kenaikan PPI mendorong aksi jual investor di bursa saham, terlebih setelah ditekan sentimen penguatan inflasi di tingkat konsumen (CPI) kemarin. Analis melihat data ini dapat berdampak jangka panjang.
"Kami tetap yakin inflasi sedang moderat. Data masih tidak bergerak, tetapi akan ada hambatan di masa depan," kata kepala strategi pasar di Cetera Investment Management, Brian Klimke, dilansir Reuters, Jumat (16/2/2024).
Dari sisi pasar surat utang, yield Treasury AS untuk tenor 10 tahun mengalami peningkatan di level 4,3264%. Kondisi ini menambah spekulasi pasar bahwa The Fed kemungkinan bakal menunda penurunan suku bunga hingga Juni mendatang.
“Apabila angka inflasinya masih panas, maka hal itu bisa menunda (penurunan suku bunga) mungkin sampai bulan Juni. Saat ini, bulan Juni terlihat semakin mungkin terjadi,” lanjutnya.
Akhir pekan ini perhatian investor bakal tertuju pada sejumlah pidato pejabat The Fed, antara lain Presiden Fed Bank of Richmond, Thomas Barkin dan Presiden Fed Bank of San Francisco, Mary Daly. (NIA)