MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Bervariasi, Investor Cermati Pelambatan Pasar Tenaga Kerja

Dinar Fitra Maghiszha 05/06/2025 21:40 WIB

Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Kamis (5/6/2025). Pasar mencerna data terbaru yang menunjukkan perlambatan di pasar tenaga kerja.

Wall Street Dibuka Bervariasi, Investor Cermati Pelambatan Pasar Tenaga Kerja. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street dibuka bervariasi pada perdagangan Kamis (5/6/2025). Pasar mencerna data terbaru yang menunjukkan perlambatan di pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian arah kebijakan perdagangan pemerintahan Donald Trump.

Dow Jones Industrial Average turun tipis 11 poin atau 0,1 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 justru naik 3 poin atau 0,1 persen, dan indeks NASDAQ Composite menguat 35 poin atau 0,2 persen.

>

Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS meningkat. Klaim awal pengangguran mingguan yang dirilis Kamis naik menjadi 247.000 hingga akhir Mei, dibandingkan revisi 239.000 pada minggu sebelumnya.

Peningkatan ini memperkuat sinyal bahwa pasar tenaga kerja mulai melambat di tengah ketidakpastian kebijakan tarif, dilansir Investing, Kamis (5/6/2025)

Laporan dari ADP, sebuah perusahaan pengelola layanan manajemen, juga menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja di sektor swasta periode Mei lebih rendah dari perkiraan. 

Meskipun lowongan kerja meningkat pada April, namun angka pemutusan hubungan kerja juga ikut bertambah.

"Pasar tenaga kerja memang mulai menunjukkan tanda-tanda pelambatan, dan saat ini Fed harus tetap pada mode wait-and-see," ujar Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, dalam pernyataannya Rabu malam waktu setempat.

Para investor kini menantikan laporan utama ketenagakerjaan nonfarm payrolls yang akan dirilis Jumat ini. Konsensus pasar memperkirakan ekonomi AS menambah sekitar 130.000 pekerjaan pada bulan Mei.

Sementara itu dari Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan Kamis pagi. Ini menjadi pemangkasan kedelapan sejak Juni tahun lalu, di tengah penurunan inflasi.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE