Wall Street Dibuka Bervariasi Jelang Rilis Data Inflasi AS
Indeks utama Wall Street bervariasi pada pembukaan perdagangan Senin (11/12/2023).
IDXChannel - Indeks utama Wall Street bervariasi pada pembukaan perdagangan Senin (11/12/2023). Pelaku pasar menantikan sejumlah rilis data makro pekan ini, termasuk yang terdekat adalah tingkat inflasi indeks harga konsumen (CPI).
Dow Jones Industrial Average (.DJI) menguat 0,14% menjadi 36.298,27. S&P 500 (.SPX) turun sebesar 0,14% di 4.597.98, demikian juga Nasdaq Composite (.IXIC) tertekan 0,47%, menjadi 14.336.10 pada bel pembukaan.
Suku bunga Amerika Serikat yang stabil, kinerja keuangan perusahaan yang kokoh, ditambah ekspektasi pemangkasan suku bunga, mendorong indeks SPX mendekati level tertingginya tahun ini di 4.607,07, yang sebelumnya dicapai pada Juli 2023.
Akhir pekan lalu SPX dan Nasdaq juga mencatatkan level penutupan tertinggi sejak awal 2022 setelah data non-farm payrolls (NFP) lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini memberi sinyal bahwa AS dapat mengendalikan inflasi tanpa jatuh dalam jurang resesi.
Saat ini fokus investor tertuju pada data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang dirilis pada Selasa (12/11/2023). Konsensus memproyeksikan inflasi inti AS masih stabil pada periode November 2023.
"Data CPI besok akan mengkonfirmasi bahwa tren inflasi menurun. Kebijakan pengetatan kuantitatif menyebabkan tren inflasi menurun, dan pada saat yang sama tidak membawa ekonomi kita ke dalam resesi,” kata Analis CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Senin (11/12/2023).
Bank sentral AS atau Federal Reserve juga bakal mengumumkan kebijakan terkait suku bunga pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Kendati sebagian besar pelaku pasar sepenuhnya memprediksi ada jeda kenaikan bunga pada akhir 2023, tetapi pertaruhan pasar mulai berlangsung terkait kapan The Fed mulai memangkas bunga acuan.
Indikator FedWatch membaca peluang 39% The Fed akan mengurangi 25 basis poin pada Maret 2024. Sedangkan sebesar 71,4% meyakini itu terjadi pada Mei. (NIA)