Wall Street Dibuka dengan Nasdaq Menguat setelah Saham META Melesat
Indeks utama Amerika Serikat (AS), Wall Street, dibuka variatif atau mixed pada perdagangan akhir pekan, Jumat (2/2/2024).
IDXChannel - Indeks utama Amerika Serikat (AS), Wall Street, dibuka variatif atau mixed pada perdagangan akhir pekan, Jumat (2/2/2024).
Menariknya, indeks Nasdaq Composite mampu menguat menyambut laporan keuangan induk Facebook, Meta Platforms.
S&P 500 (.SPX), dibuka lebih tinggi sebesar 9,87 poin, atau 0,20%, pada 4,916.06, dan Nasdaq Composite (.IXIC), naik 41,52 poin, atau 0,27%, menjadi 15,403.16. Namun, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 71,74 poin, atau 0,19%, pada pembukaan menjadi 38,448.10.
Saham Meta (META.O) melonjak 17,2% pada pra-perdagangan setelah perusahaan menerbitkan dividen untuk yang pertama kalinya sejak IPO.
Kondisi ini berlangsung menyusul perolehan laba bersih yang cukup solid pada kuartal IV-2023.
Perusahaan media sosial lainnya Snap (SNAP.N), dan Pinterest (PINS.N) masing-masing juga naik hampir 5%. Demikian juga Amazon.com (AMZN.O) yang melonjak 7,2%.
“Rasanya ini kondisi yang lebih sehat jika pasar didorong oleh pendapatan perusahaan yang kuat, daripada terus-menerus menebak-nebak kapan bank sentral akan menurunkan suku bunganya,” kata Direktur Investasi AJ Bell, Russ Mould, dilansir Reuters, Jumat (2/2).
Di sisi lain, saham Apple (AAPL.O) justru tertekan 3,5% setelah memperkirakan penurunan penjualan iPhone, dan menargetkan pendapatan keseluruhan mencapai USD6 miliar, alias di bawah ekspektasi, karena pukulan bisnisnya di Tiongkok.
Secara makro, pasar masih meraba dampak rilis data tenaga kerja non-farm payrolls (NFP) yang mengalami kenaikan 353.000 pada periode Januari. Angka ini jauh lebih tinggi dari perkiraan konsensus yang disurvei Reuters sebesar 180.000.
Adapun tingkat pengangguran mencapai 3,7% di bulan Januari, lebih rendah dari perkiraan 3,8%.
“Laporan ketenagakerjaan yang kuat menunjukkan bahwa permintaan di pasar tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan,” kata Richard Flynn, direktur pelaksana Charles Schwab.
(FRI)