Wall Street Dibuka Hijau, Kekhawatiran Shutdown Masih Bayangi Pasar
Investor masih menatap positif pasar kendati ketidakpastian politik akibat shutdown pemerintahan federal masih berlanjut.
IDXChannel - Tiga indeks utama bursa saham AS atau Wall Street dibuka menguat pada Jumat (3/10/2025).
Investor masih menatap positif pasar kendati ketidakpastian politik akibat shutdown pemerintahan federal masih berlanjut.
Dow Jones naik 0,30 persen ke46.660,21, S&P 500 tumbuh 0,23 persen ke 6.730,96, dan Nasdaq Composite menguat 0,24 persen ke 22.898,45.
Sehari sebelumnya, ketiga indeks utama mencatatkan rekor tertinggi baru. Sektor teknologi, terutama saham chip, menjadi pendorong utama di tengah optimisme pasar terhadap perkembangan kecerdasan buatan.
Kendati selama sepekan indeks utama masih tumbuh, pasar dibayangi oleh dampak shutdown yang memasuki hari ketiga.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam wawancara dengan CNBC memperingatkan dampak shutdown berpotensi menekan ekonomi lebih besar dibandingkan periode sebelumnya.
Sebagai catatan, shutdown terpanjang terjadi pada akhir 2018 hingga awal 2019 selama 35 hari, dengan estimasi kerugian ekonomi mencapai USD11 miliar dolar AS, menurut Congressional Budget Office.
Analis Capital Economics menilai penutupan pemerintahan tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap pasar, bahkan jika berlangsung cukup lama.
Namun, pelemahan pasar tenaga kerja dipandang sebagai risiko yang lebih besar terhadap berbagai kelas aset pasar modal, mulai dari saham, obligasi pemerintah AS, hingga nilai dolar.
Sejalan dengan hal itu, dampak langsung shutdown juga terlihat pada potensi tertundanya rilis data ketenagakerjaan nonfarm payrolls (NFP) yang dijadwalkan akhir pekan ini.
Sebagai gantinya, investor fokus terhadap data Institute for Supply Management (ISM) mengenai aktivitas sektor jasa.
Indeks ISM non-manufaktur (non-manufacturing PMI) untuk September diperkirakan turun tipis ke level 51,8, dari 52,0 pada Agustus.
Dari sisi korporasi, Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) mengumumkan akan menghapus aplikasi ICEBlock dan aplikasi sejenis lainnya dari App Store setelah mendapat tekanan dari Jaksa Agung AS Pam Bondi.
Sementara itu, Applied Materials (NASDAQ: AMAT) memperkirakan adanya pembatasan ekspor baru dari pemerintah AS. Kondisi ini dinilai akan memangkas pendapatannya sekitar USD110 juta pada kuartal IV tahun fiskal berjalan.
(DESI ANGRIANI)