Wall Street Dibuka Hijau, Pasar Soroti Data Penjualan Ritel hingga Klaim Pengangguran
Pasar mencermati sederet data ekonomi terbaru, termasuk data penjualan ritel dan angka pengangguran.
IDXChannel - Indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat pada Kamis (17/7/2025). Pasar mencermati sederet data ekonomi terbaru, termasuk data penjualan ritel dan angka pengangguran.
Laporan keuangan kuartalan perusahaan juga menjadi fokus investor, seperti lapkeu Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang mendorong penguatan saham-saham emiten semikonduktor.
Dow Jones Industrial Average naik 0,31 persen ke 44.392,27. S&P 500 menguat 0,09 persen ke 6.269,29, dan Nasdaq Composite melonjak 0,12 persen ke posisi 20.754,79.
Departemen Perdagangan AS mencatat angka penjualan ritel pada Juni naik 0,6 persen, melampaui ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan kenaikan 0,1 persen.
Penjualan ritel inti yang tidak termasuk sektor otomotif juga mencatatkan pertumbuhan 0,5 persen, dilansir Investing, Kamis (17/7/2025).
Sementara itu, jumlah klaim awal dari tunjangan pengangguran hingga 12 Juli tercatat sebanyak 221.000, lebih rendah dari estimasi analis sebesar 235.000.
Per pukul 08.45 waktu New York, kontrak berjangka S&P 500 naik 5,75 poin atau 0,1 persen. Nasdaq 100 berjangka menguat 47,5 poin atau 0,21 persen, sementara Dow Jones Industrial Average justru melemah 29 poin atau 0,07 persen.
Kabar positif datang dari sektor teknologi, khususnya saham semikonduktor. TSMC mencatatkan laba kuartalan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Perushaaan mencatat adanya permintaan chip untuk industri kecerdasan buatan (AI) yang terus meningkat. Saham TSMC yang terdaftar di AS menguat 3,2 persen pada pre-opening.
Penguatan juga terjadi pada saham-saham chipmaker lain, seperti Advanced Micro Devices (AMD) yang naik 0,5 persen, Marvell Technology (MRVL) bertambah 0,2 persen, dan Nvidia (NVDA) menguat 0,8 persen.
Dari sektor konsumer, saham Netflix (NFLX) naik 0,6 persen menjelang rilis laporan keuangan kuartalan setelah penutupan pasar. Sementara itu, saham PepsiCo (PEP) melompat 3,3 persen berkat proyeksi positif dari analis.
Sehari sebelumnya, Wall Street ditutup menguat tipis. Nasdaq bahkan mencetak rekor tertinggi baru.
Namun pasar sempat terguncang hingga turun 1 persen setelah Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk memecat Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Laporan tersebut segera dibantah Trump, namun sentimen pasar tetap tertekan oleh isu independensi bank sentral.
Berdasarkan data CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga acuan pada September melonjak menjadi 66 persen pada Rabu, meskipun kembali turun ke 52,4 persen pada Kamis pagi.
Di sisi lain, pasar (menurut data) hampir tidak lagi mengharapkan adanya pemangkasan pada Juli.
Fokus pasar juga tertuju pada rencana pengenaan tarif baru mulai 1 Agustus. Trump menyebut AS mendekati kesepakatan dagang dengan India, dan kemungkinan segera mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa.
Di sisi lain, sedikitnya empat pejabat The Fed, termasuk Gubernur Adriana Kugler dan Lisa Cook, dijadwalkan akan memberikan pernyataan dalam waktu dekat.
(NIA DEVIYANA)