Wall Street Dibuka Kontraksi Tertekan Prediksi Inflasi Tinggi
Indeks utama Wall Street dibuka memerah malam ini Rabu (22/6) menyusul komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang menyinggung soal inflasi tinggi.
IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka memerah malam ini Rabu (22/6) menyusul komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang menyinggung bahwa tekanan inflasi masih cukup tinggi.
Dow Jones Industrial Average turun 0,26% di 33.965,45. S&P 500 melemah 0,31% di 4.375,04, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 0,37% di 13.616,79.
Dalam pernyataannya, Powell menyebut jalan untuk menekan inflasi masih panjang, mengingat the Fed menargetkan inflasi berada di level 2 persen.
"Tekanan inflasi terus berjalan, dan proses menurunkan menjadi 2 persen masih panjang," kata Powell di depan Komite Jasa Keuangan DPR AS, dilansir Reuters, Rabu (22/6/2023).
Pengamat menilai pernyataan ini dapat menimbulkan kekhawatiran ihwal potensi sikap hawkish The Fed yang bersikukuh membawa inflasi di target 2 persen.
Indikator Fedwatch dari CMEGroup memprediksi peluang kenaikan suku bunga 25 basis poin dalam pertemuan The Fed pada Juli mendatang.
"Saya melihat suku bunga masih akan lebih tinggi untuk jangka waktu yang cukup lama, mungkin akan lebih panjang dari Juli," kata Senior Portofolio Manager Dakota Wealth Fairfield, Robert Pavlik.
Pada sesi sebelumnya indeks komposit negeri Paman Sam mengalami koreksi setelah reli panjang beberapa waktu lalu menghadirkan tekanan jual. Terlebih, kekhawatiran perlambatan ekonomi mengemuka akibat belum ada rencana The Fed dalam memangkas suku bunga.
"Saya pikir penurunan suku bunga tidak akan terjadi pada tahun 2023," tandas Robert.
(SLF)