MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Koreksi, Aksi Jual Usai Ditopang Sikap Dovish The Fed

Dinar Fitra Maghiszha 25/08/2025 20:57 WIB

Indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (25/8/2025) waktu setempat. 

Indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (25/8/2025) waktu setempat. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel -  Indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (25/8/2025) waktu setempat. 

Pelaku pasar memilih aksi jual setelah sesi sebelumnya ditopang pernyataan dovish Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Investor kini menanti data tenaga kerja dan inflasi sebagai penentu arah kebijakan moneter selanjutnya.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 156 poin atau 0,34 persen, S&P 500 berkurang 20,75 poin atau 0,32 persen, sementara Nasdaq melemah 98,75 poin atau 0,42 persen.

Powell sebelumnya memberi sinyal bahwa pemangkasan suku bunga bisa dipertimbangkan dalam rapat The Fed bulan depan, meskipun ia menegaskan keputusan tersebut belum final.

Data ketenagakerjaan terbaru yang menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja mendorong keyakinan investor bahwa bank sentral akan mengambil sikap lebih longgar.

"Laporan yang paling penting antara sekarang hingga September bukanlah data inflasi, melainkan laporan ketenagakerjaan," ujar Thomas Hayes, Chairman Great Hill Capital di New York, dilansir Investing, Senin (25/8).

Data LSEG menunjukkan pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada September mencapai 79,6 persen. Beberapa broker besar, termasuk Barclays, BNP Paribas, dan Deutsche Bank, telah menyesuaikan proyeksi mereka dengan ekspektasi tersebut.

Di sisi korporasi, saham Nvidia melemah tipis di sesi pra-perdagangan, terutama menjelang laporan keuangan yang dirilis Rabu (27/8/2025) mendatang.

Kinerja raksasa chip ini menjadi sorotan karena valuasinya telah menembus USD4 triliun. Investor juga akan mencermati potensi kesepakatan antara Nvidia dengan pemerintah AS.

Pergerakan signifikan juga terjadi pada saham Keurig Dr Pepper yang anjlok 7,8 persen usai mengumumkan akuisisi JDE Peet’s senilai USD18,4 miliar.

Saham Intel naik 1,8 persen setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pemerintah mengambil 9,9 persen saham tersebut. Namun, Intel menyebut langkah itu berpotensi membatasi penjualan internasional dan akses terhadap subsidi pemerintah ke depan.

Sebelumnya, penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menyatakan pemerintah bisa mengambil saham di perusahaan semikonduktor lain atau industri strategis lainnya.

Pasar kini menunggu pernyataan pejabat The Fed lainnya, termasuk pejabat Fed New York John Williams, yang dijadwalkan berbicara pada Senin waktu setempat. Pandangannya dinilai penting untuk melihat konsistensi sikap The Fed menjelang keputusan September.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE