Wall Street Dibuka Melemah, Investor Menanti Data Ketenagakerjaan AS
Tiga indeks utama Wall Street terkoreksi pada pembukaan perdagangan, Selasa (3/12/2024) waktu setempat.
IDXChannel - Tiga indeks utama Wall Street terkoreksi pada pembukaan perdagangan, Selasa (3/12/2024) waktu setempat. Investor menunggu laporan survei ketenagakerjaan atau Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) sebagai indikator dalam mengukur pasar tenaga kerja.
Dow Jones Industrial Average melemah 0,03 persen menjadi 44.769,58, S&P 500 terpangkas 0,07 persen menjadi 6.042,97, dan Nasdaq Composite turun 0,20 persen menjadi 19.364,34.
Survei JOLTS periode Oktober siap dirilis beberapa jam setelah bel pembukaan. Ini merupakan angka tenaga kerja yang disorot investor menjelang laporan non-farm payrolls (NFP) pada akhir pekan ini.
Data tenaga kerja, termasuk tingkat pengangguran menjadi metrik penting bagi bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve dalam menentukan kebijakan suku bunga Fed.
Indikator FedWatch masih memproyeksikan adanya peluang penurunan suku bunga dalam pertemuan Fed pada Desember 2024.
Pernyataan dari sejumlah pejabat Fed juga menjadi perhatian pasar. Pada Senin kemarin (2/11), petinggi Fed Christopher Waller, yang pandangannya sering menjadi penentu kebijakan moneter AS, memperkirakan adanya ruang bagi penurunan inflasi hingga level 2 persen.
Melansir Investing, Selasa (3/12) waktu Jakarta, Waller secara umum mendukung adanya pemotongan suku bunga di akhir tahun.
Sebelumnya Nasdaq dan S&P 500 mencetak rekor penutupan tertinggi pada sesi terakhir, didukung reli sektor teknologi.
Warga negeri Paman Sam masih menyoroti sederet rencana kebijakan presiden terpilih AS, Donald Trump. Potensi adanya pemangkasan pajak dan deregulasi industri menjadi katalis positif bagi market, meskipun kenaikan tarif impor justru menambah kekhawatiran inflasi, bahkan potensi perang dagang.
(Fiki Ariyanti)