MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Melemah, Investor Waspada Naiknya Harga Energi

Dinar Fitra Maghiszha 05/10/2021 06:06 WIB

Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street melalui tiga indeks utamanya dibuka melemah pada perdagangan Senin malam (4/10/2021).

Wall Street Dibuka Melemah, Investor Waspada Naiknya Harga Energi (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street melalui tiga indeks utamanya dibuka melemah pada perdagangan Senin malam (4/10/2021). Investor masih memantau pergerakan harga energi yang terus melonjak.

Dow Jones Industrial Average (DJI) dibuka turun di 34.312,96 dari penutupan lalu di 34.326,46. Hingga Selasa dini hari pukul 01:00 WIB, DJI bergerak melemah (-1,07 persen) di 33.960,24.

S&P 500 (SPX) dibuka anjlok di 4.344,35 dari 4.357,05. Pukul 01:02 WIB, SPX merosot (-1,52 persen) di 4.290,90.

Nasdaq 100 (NDX) dibuka terkoreksi di 14.713,60 dari 14.791,87. NDX turun (-2,42 persen) di 14.434,06 pada pukul 01:03 WIB.

Seperti diketahui, pertemuan OPEC+ pada Senin (4/10) menghasilkan keputusan bahwa organisasi negara pengekspor minyak bumi tersebut bakal tetap mempertahankan kebijakannya saat ini untuk menambah produksi sebesar 400.000 barel per hari selama setiap bulan hingga setidaknya pada April 2022.

Adapun langkah ini sejalan dengan upaya OPEC untuk mengurangi kekurangan produksi sebesar 5,8 juta barel per hari sebagai imbas pandemi Covid-19.

Keputusan para produsen menaikkan harga sontak membuat harga minyak melonjak secara tajam. Hal ini mengirim sinyal kekhawatiran atas tekanan inflasi dari negara-negara konsumen yang sedang berjuang memulihkan ekonomi.

"Melihat prospek permintaan (minyak) serta dari hasil pertemuan OPEC, dapat menjadi sentimen penguatan harga," kata Partner Again Capital LLC di New York, John Kilduff, dilansir Reuters, Selasa (5/10/2021).

Minyak mentah Brent naik (2,89 persen) di USD81,57 pada Selasa dini hari (5/10) pukul 01:06 WIB. Kenaikan brent merupakan keempat kalinya berturut-turut, menjadi yang tertinggi sejak 2018.

Sedangkan minyak WTI juga menguat (2,71 persen) di USD77,94, setelah sempat melonjak selama enam pekan terakhir, mencapai level tertingginya sejak 2014. (RAMA)

SHARE