Wall Street Dibuka Melemah, PPI AS Naik di Atas Perkiraan Picu Kekhawatiran Inflasi
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan PPI final naik 0,9 persen mom secara bulanan pada Juli, setelah pada Juni tidak mengalami perubahan.
IDXChannel – Indeks Utama bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Kamis (14/8/2025). Pasar menyoroti data indeks harga produsen (producer price index/PPI) AS untuk Juli 2025 yang meningkat di atas perkiraan, memicu kekhawatiran bahwa tarif impor luas AS mendorong inflasi.
Dow Jones Industrial Average turun 110 poin atau 0,3 persen. Indeks S&P 500 melemah 15 poin atau 0,2 persen, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 28 poin atau 0,1 persen.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan PPI final naik 0,9 persen mom secara bulanan pada Juli, setelah pada Juni tidak mengalami perubahan.
Secara tahunan, PPI meningkat menjadi 3,3 persen year on year (yoy), dari 2,4 persen pada bulan sebelumnya.
Angka tersebut jauh di atas perkiraan ekonom yang memproyeksikan kenaikan 0,2 persen secara bulanan dan 2,5 persen secara tahunan, dilansir Investing, Kamis (14/8/2025).
Kenaikan ini mengejutkan pasar, mengingat inflasi konsumen (consumer price index/CPI) pada Juli sebelumnya tercatat moderat. Data ini menambah indikasi bahwa tarif impor AS dapat menekan harga barang dan jasa di tingkat produsen.
Meski demikian, Federal Reserve (The Fed) tetap diperkirakan memangkas suku bunga acuan pada September mendatang.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent bahkan menyebutkan kemungkinan pemangkasan hingga 50 basis poin, sebagian didorong revisi tajam ke bawah pada data pertumbuhan pekerjaan untuk Mei dan Juni.
Di sisi lain, jumlah klaim pengangguran turun 3.000 menjadi 224.000 untuk pekan yang berakhir pada 9 Agustus.
Dari sisi korporasi, saham Deere & Company melemah setelah produsen alat berat pertanian itu memangkas proyeksi laba setahun penuh.
Saham Tapestry Inc. juga terkoreksi usai proyeksi pendapatan tahunan perusahaan fesyen tersebut di bawah ekspektasi analis.
Sementara itu, saham Cisco Systems Inc. turun setelah mengungkapkan adanya dampak tarif AS pada kinerja tahun fiskal sebelumnya.
(NIA DEVIYANA)