Wall Street Dibuka Melemah, Tertekan Proyeksi Suku Bunga The Fed
Tiga indeks Wall Street dibuka melemah pada Selasa (28/2) karena pasar merespons arah kebijakan suku bunga The Fed yang diproyeksi jauh lebih ketat.
IDXChannel - Tiga indeks Wall Street dibuka melemah pada Selasa (28/2). Hal itu merupakan respons pasar terhadap proyeksi kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang jauh lebih ketat.
Dow Jones Industrial Average (DJI) melemah 0,25% di 32.805,60, S&P 500 (SPX) turun 0,18% di 3.975,20, dan Nasdaq Composite (IXIC) merosot 0,14% menjadi 12.041,28.
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain Dentsply menguat 9,85% di USD37,95, Advance Auto Parts tumbuh 3,52% di USD145,58, dan Applied Materials naik 2,64% di USD115,03.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Universal Health Services merosot 10,48% di USD130,56, DISH Network melemah 7,26% di USD11,31, dan Norwegian Cruise Line turun 5,21% di USD15,64.
Konsensus pasar berjangka memproyeksikan ada kemungkinan The Fed akan meningkatkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan Maret 2023. Namun, peluang tersebut hanya sebesar 23%, menurut Fed fund futures, dilansir Reuters, Selasa (28/2/2023).
Indikator juga melihat ada peluang puncak suku bunga akan mencapai 5,41% pada bulan September 2023. Sementara itu, FedWatch BofA Global Research mengamati bank sentral negeri Paman Sam dapat mendongkrak hampir 6% pada tahun ini.
Ekspektasi suku bunga tinggi mendorong penguatan imbal hasil / yield surat utang negara Amerika Serikat. Pasalnya, di tengah ancaman perlambatan ekonomi, selera risiko investor mulai beralih ke surat utang, selain dolar dan logam mulia.
"Kalau ada berita makro yang punya sentimen kuat dari yang diharapkan, bisa saja ada kemungkinan imbal hasil akan naik lagi," kata Ekonom Spartan Capital Securities.
(FRI)