MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Melemah usai Sentuh Rekor

Rahmat Fiansyah 29/08/2025 21:15 WIB

Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (29/8/2025) waktu setempat setelah menyentuh level tertinggi baru.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (29/8/2025) waktu setempat setelah menyentuh level tertinggi. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (29/8/2025) waktu setempat setelah menyentuh level tertinggi baru. Pelemahan terjadi seiring aksi ambil untung investor di tengah pengumuman data inflasi.

Pada pukul 09.35 waktu New York, Dow Jones Industrial Average terkoreksi 70 poin atau 0,2 persen, S&P 500 turun 16 poin atau 0,3 persen, sedangkan Nasdaq Composite terpangkas 98 poin atau 0,5 persen.

Kendati demikian, secara bulanan seluruh indeks utama masih membukukan kinerja solid. Dow Jones menguat 3,4 persen sepanjang Agustus, S&P 500 naik 2,6 persen, dan Nasdaq terapresiasi 2,8 persen.

Departemen Perdagangan AS merilis indeks harga PCE inti -acuan inflasi The Fed- yang naik 0,3 persen secara bulanan atau 2,9 persen secara tahunan, tertinggi dalam lima bulan namun sejalan dengan perkiraan pasar.

"Kita bisa mencoret (data) ini dari daftar risiko yang bisa menggagalkan pemangkasan suku bunga September. Dari sisi inflasi, setidaknya dalam ukuran ini, tidak ada yang akan mengurangi peluang terjadinya pemangkasan suku bunga pada September," kata Michael Lorizio dari Manulife Investment Management.

Dari sisi korporasi, saham Dell Technologies (DELL) melemah usai memberikan proyeksi laba yang lebih rendah dari ekspektasi. Saham Marvell Technology (MRVL) juga anjlok akibat outlook yang mengecewakan.

Sebaliknya, Autodesk (ADSK) melonjak berkat kinerja kuartalan solid. Ulta Beauty (ULTA) turut menguat setelah menaikkan proyeksi tahunan. Sementara Affirm Holdings (AFRM) terbang usai melaporkan pendapatan di atas estimasi dengan prospek optimistis.

Harga minyak dunia juga bergerak turun tipis. Harga Brent kontrak Oktober melemah 0,3 persen menjadi USD67,81 per barel, sedangkan WTI terkoreksi 0,3 persen ke USD64,40 per barel.

Kedua kontrak masih menuju kenaikan mingguan hampir 1 persen, didukung kekhawatiran gangguan suplai Rusia. Namun secara bulanan, harga minyak tetap anjlok lebih dari 6 persen akibat peningkatan produksi OPEC.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE