Wall Street Dibuka Menguat, Pasar Nantikan Calon Ketua The Fed Pilihan Trump
Indeks rata-rata utama AS berada di jalur kenaikan mingguan, di mana Nasdaq Composite memimpin dengan potensi penguatan 2,9 persen.
IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Jumat (8/8/2025) waktu setempat di tengah kabar calon Ketua The Fed baru pilihan Presiden Donald Trump.
Mengutip Investing, Jones Industrial Average naik 76,3 poin atau 0,17 persen ke level 44.044,95, S&P 500 naik 15,2 poin atau 0,24 persen ke 6.355,22 dan Nasdaq Composite naik 73,7 poin atau 0,35 persen ke 21.316,366.
Indeks rata-rata utama AS berada di jalur kenaikan mingguan, di mana Nasdaq Composite memimpin dengan potensi penguatan 2,9 persen.
Sentimen pasar turut dipengaruhi oleh pengumuman mengejutkan dari Presiden Trump yang menunjuk penasihat ekonomi utamanya, Stephen Miran, sebagai gubernur sementara di Dewan Gubernur The Fed. M
Miran akan menggantikan Adriana Kugler yang tiba-tiba mengundurkan diri minggu lalu. Miran memiliki hak suara dalam keputusan suku bunga The Fed. Dia dikenal sebagai pendukung setia Trump dan berargumen bahwa tarif besar AS tidak akan memicu inflasi domestik secara signifikan.
Selain itu, pengumuman ini memicu spekulasi bahwa Trump akan menunjuk pengganti permanen yang sejalan dengan kebijakannya untuk memangkas suku bunga. Apalagi, masa jabatan Jerome Powell, akan berakhir tahun depan.
Meskipun tarif baru pemerintahan Trump telah berlaku dan memicu kekhawatiran, sentimen positif datang dari kinerja laba korporasi yang kuat.
Menurut analis HSBC, sekitar 80 persen dari perusahaan yang tergabung dalam indeks S&P 500 telah melaporkan laba kuartalan yang melampaui ekspektasi. Angka ini merupakan salah satu yang tertinggi dalam sejarah.
Pertumbuhan pendapatan per saham di S&P 500 diperkirakan mencapai 10 persen di kuartal kedua, hampir dua kali lipat dari estimasi awal Wall Street.
Faktor pendorong utama laba korporasi yang kuat adalah optimisme baru seputar aplikasi kecerdasan buatan, yang berhasil menutupi kekhawatiran pasar terhadap dampak ekonomi dari tarif AS.
Selain itu, kenaikan klaim pengangguran mingguan menambah keyakinan investor bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September, sebagai respons terhadap pendinginan pasar tenaga kerja.
(DESI ANGRIANI)