Wall Street Dibuka Menguat usai Krisis Perbankan Reda
Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Rabu (29/3) karena investor kembali pada aset berisiko seperti saham setelah krisis perbankan reda.
IDXChannel - Tiga indeks Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Rabu (29/3). Hal itu ditopang minat investor yang kembali pada aset berisiko seperti saham setelah krisis perbankan mulai mereda.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,76% ke 32.639,33, S&P 500 (SPX) menguat 1,08% ke 4.014,16, dan Nasdaq Komposit (IXIC) tumbuh 1,38% di 11.877,86.
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain Signature Bank menguat 20,77% di USD0,16, SVB tumbuh 12,20% di USD0,45, dan Micron naik 5,93% di USD62,80.
Sedangkan top losers ditempati PVH merosot 3,33% di USD85,42, Bath & Body Works turun 2,02% di USD37,27, dan Ross Stores melemah 1,64% di USD101,44.
Kekhawatiran investor terhadap sektor perbankan mereda setelah muncul kesepakatan First Citizens BancShares Inc (NASDAQ:FCNCA) untuk mengakuisisi bagian dari Silicon Valley Bank (SVB).
Regulator bank Amerika Serikat akan muncul di depan Kongres pada hari ini Rabu (29/3) untuk membicarakan masalah tersebut.
Wakil Gubernur Federal Reserve, Michael Barr sebelumnya mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kejatuhan Sillicon Valley Bank merupakan kesalahan manajemen.
Sebagaimana diwartakan Reuters, Rabu (29/3), gejolak perbankan negeri Paman Sam mengubah pandangan pasar terhadap arah suku bunga.
Saat ini ekspektasi investor terbelah apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga seperempat persentase poin lagi atau apakah akan menahan persentaset suku bunga yang sama.
Prakiraan ekonomi The Fed sendiri memproyeksikan bahwa suku bunga acuan masih akan berada di atas 5,1% tahun ini. Artinya, terdapat ruang terbuka bagi The Fed untuk melanjutkan kenaikan suku bunga dari persentase saat ini.
(FRI)