MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Menguat Usai Rilis Laporan Keuangan Perusahaan Besar

Cahya Puteri Abdi Rabbi 06/02/2025 22:35 WIB

Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (6/2/2025) ditopang rilis laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar, termasuk Honeywell.

Wall Street Dibuka Menguat Usai Rilis Laporan Keuangan Perusahaan Besar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (6/2/2025) ditopang rilis laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar, termasuk Honeywell.

Selain itu, pasar menunggu langkah selanjutnya dari Presiden AS Donald Trump mengenai pembatasan perdagangan dan kebijakan federal lainnya.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 75,9 poin atau 0,17 persen pada pembukaan menjadi 44.949,19. Kemudian, S&P 500 (.SPX) naik 10,7 poin atau 0,18 persen saat pembukaan ke 6.072,22, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 33,5 poin atau 0,17 persen ke 19725,827 saat pembukaan.

Sementara itu, saham-saham sektor semikonduktor turun, dengan Qualcomm dan Arm masing-masing turun 5 persen dan 7 persen. Skyworks Solutions mengalami penurunan 25 persen setelah melaporkan hasil kuartalan terbaru mereka. Selain itu, Ford Motor turun 4 persen setelah produsen mobil ini meramalkan tahun 2025 yang sulit.

Honeywell juga turun 4 persen setelah perusahaan mengeluarkan panduan pendapatan setahun penuh yang tidak sesuai dengan yang diantisipasi oleh para analis. Perusahaan ini juga mengumumkan akan memecah diri menjadi tiga perusahaan.

Sebaliknya, Philip Morris melonjak 8 persen setelah perusahaan rokok internasional ini melaporkan laba dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal keempat. Kenaikan ini membuat saham ini berada di jalur untuk mencapai rekor penutupan tertinggi.

“Valuasi saham sangat tinggi, dan akan sulit bagi pasar saham untuk mempertahankan kenaikannya yang kuat dari tahun ke tahun, karena banyak perusahaan-perusahaan terbesar dan terpenting di pasar melaporkan laba yang beragam dibandingkan dengan valuasinya,” kata Kepala investasi Pallas Capital Advisors, Gaurav Mallik, dilansir Reuters, Kamis (6/2/2025).

Lebih lanjut, para investor tampaknya menghilangkan kekhawatiran seputar tarif dagang sejak Senin (3/2/2025) lalu setelah Trump mengumumkan pungutan 10 persen untuk impor China pada akhir pekan.

Sentimen membaik setelah Trump menghentikan sementara bea masuk untuk barang-barang Meksiko dan Kanada.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE