MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Merekah pada Perdagangan Perdana 2025

Dinar Fitra Maghiszha 02/01/2025 21:54 WIB

Indeks utama Wall Street memulai tahun baru dengan penguatan, ditopang oleh harapan terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada awal 2025.

Wall Street Dibuka Merekah pada Perdagangan Perdana 2025 (foto mnc media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street memulai tahun baru dengan penguatan, ditopang oleh harapan terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada awal 2025.

Dow Jones Industrial Average dibuka naik 0,71 persen ke level 42.847,99, S&P 500 terkerek 0,59 persen menjadi 5.916,62, dan Nasdaq Composite naik 0,59 persen ke posisi 19.424,73.

Inflasi Amerika Serikat masih berada di atas target 2 persen membuat pelaku pasar memperkirakan suku bunga tidak berubah pada pertemuan bank sentral bulan ini.

Namun, pasar masih meyakini ada penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin sebelum akhir tahun, berdasarkan data CME Group’s FedWatch Tool.

Melansir Investing, Kamis (2/1/2025) waktu Jakarta, sejumlah analis optimistis S&P 500 akan menyentuh kisaran 6.000 hingga 7.000 poin pada akhir tahun ini, dibandingkan penutupan terakhirnya di level 5.881 pada akhir Desember lalu.

Di sisi lain, kekhawatiran muncul seiring pemerintahan baru di bawah Donald Trump berpeluang menerbitkan lebih banyak utang untuk membiayai kebijakan-kebijakan ambisiusnya. 

Langkah ini dikhawatirkan dapat meningkatkan volatilitas pasar, terutama saat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun kini berada di dekat level tertingginya dalam delapan bulan terakhir.

Secara makro, pasar juga mengamati data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan klaim pengangguran baru turun menjadi 211.000 pada pekan terakhir Desember, lebih rendah dari perkiraan konsensus 222.000.

Data ini menjadi indikasi awal bahwa pasar tenaga kerja tetap tangguh memasuki tahun baru.

Sementara itu, laporan terakhir aktivitas manufaktur untuk Desember dijadwalkan dirilis setelah pasar dibuka. Namun, perhatian utama pelaku pasar pekan depan akan tertuju pada serangkaian data ketenagakerjaan yang lebih komprehensif.

Dengan tantangan inflasi yang belum sepenuhnya mereda, serta bayang-bayang konflik dagang baru, pasar menghadapi 2025 dengan harapan dan kehati-hatian. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE