MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Rebound, Penurunan Yield Treasury Bikin Pasar Bergairah

Dinar Fitra Maghiszha 24/10/2023 21:15 WIB

Indeks utama Wall Street rebound mengekor penurunan imbal hasil (yield) surat utang negara atau Treasury.

Wall Street Dibuka Rebound, Penurunan Yield Treasury Bikin Pasar Bergairah (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street rebound mengekor penurunan imbal hasil (yield) surat utang negara atau Treasury. 

Hal ini membangkitkan optimisme pasar terhadap aset berisiko seperti saham. Dow Jones Industrial Average dibuka menguat 0,52% menjadi 33.107,50, S&P 500 naik 0,51% di 4.238,70, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,56% di level 13.090,65.

Yield Treasury AS bertenor 10-tahun menyentuh level 4,85 persen setelah sebelumnya melejit hingga 5 persen. Sebagai catatan, yield merupakan persentase realisasi investasi surat utang yang memiliki jatuh tempo tertentu.

Saat yield melandai, artinya ada aksi beli investor terhadap Treasury, sehingga mengindikasikan kenaikan permintaan terhadap aset safe-haven. Pelemahan imbal hasil surat utang juga berpotensi mendorong investor untuk memindahkan uangnya dari pasar obligasi ke pasar ekuitas, sehingga menjadi angin segar bagi bursa saham.

Pasar surat utang AS masih menjadi penentu pergerakan indeks Wall Street dalam beberapa pekan terakhir. Pertaruhan pasar terhadap masa depan suku bunga bank sentral atau Federal Reserve masih menjadi perhatian investor.

Melansir Reuters, Selasa (24/10), pelaku pasar menantikan laporan keuangan sejumlah perusahaan untuk mengukur dampak suku bunga di setiap industri.

Raksasa teknologi AS seperti Microsoft (NASDAQ:MSFT) dan Alphabet (NASDAQ:GOOGL) dijadwalkan untuk melaporkan hasilnya setelah penutupan perdagangan. Konsensus memproyeksikan ada hasil positif terhadap sektor ini.

Dari 86 perusahaan anggota konstituen S&P 500 yang telah melaporkan pendapatannya sejauh ini, 78 persen di antaranya melampaui ekspektasi analis, demikian tersaji dalam data LSEG menunjukkan. Secara keseluruhan, pendapatan kuartal ketiga diperkirakan meningkat 1,2 persen secara year-on-year (yoy).

Secara makro, investor akan memantau data manufaktur dan jasa sebagai cerminan kekuatan ekonomi negeri Paman Sam. Departemen Perdagangan juga bakal merilis PDB kuartal ketiga pada hari Kamis, yang diperkirakan meningkat menjadi 4,3 persen. Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) akan menyita perhatian pasar pada akhir pekan.

(DES)

SHARE