MARKET NEWS

Wall Street Dibuka Terguncang Jelang Rapat The Fed

Dinar Fitra Maghiszha 02/10/2023 21:27 WIB

Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (2/10/2023), menjelang pertemuan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. 

Wall Street Dibuka Terguncang Jelang Rapat The Fed. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (2/10/2023), menjelang pertemuan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. 

Tekanan jual juga muncul setelah imbal hasil atau yield surat utang Amerika Serikat bertenor 10 tahun meningkat ke level tertingginya.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) koreksi 0,22 persen di 33.433,84, S&P 500 (SPX) turun 0,15 persen di 4.281,67, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,07 persen menjadi 13.210,53.

Pimpinan bank sentral atau The Fed Jerome Powell akan menghadiri diskusi terbuka dengan para pengusaha lokal mengenai strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Powell bakal hadir bersama Presiden Fed wilayah Philadelphiia, Patrick Harker, yang dijadwalkan pada pukul 11 siang waktu setempat atau pukul 22.00 waktu Indonesia.

Pernyataan bos The Fed menjadi perhatian pelaku pasar untuk mengukur seberapa lama upaya mempertahankan suku bunga ini bakal dilakukan demi membawa inflasi sesuai target.

Beberapa waktu lalu, nada hawkish para pejabat The Fed sempat menimbulkan tekanan jual di bursa saham. Inilah yang dikhawatirkan sejumlah analis bahwa pernyataan The Fed menjadi momok bagi pasar.

"The Fed pernah mengatakan bahwa target inflasi mereka masih 2 persen, dan bilang masih jauh untuk mencapai target yang mereka inginkan," kata Presiden Hackmann Wealth Partners Russell Hackmann dilansir dari laman Reuters, Senin (2/10/2023).

Di sisi lain, yield Treasury dengan tenor 10 tahun menguat tipis hari ini, menyentuh level tertingginya sejak 2007. Sementara yield Treasury bertenor dua tahun masih berada di atas 5 persen.

Investor pasar modal negeri Paman Sam juga mencermati sejumlah data makro yang akan dirilis malam ini, seperti indeks manufaktur, ketenagakerjaan, hingga laporan pekerjaan bulanan pada akhir pekan ini.

Ekspektasi pasar terhadap suku bunga masih tidak berubah. Indikator FedWatch dari CME Group membaca peluang sebesar 74 persen bank sentral akan tetap menahan bunga pada pertemuan November mendatang. Penurunan suku bunga diramal terjadi justru pada awal Maret 2024.

(YNA)

SHARE