Wall Street Dibuka Turun: Pasar Tertekan Lapkeu Netflix, Investor Soroti Kinerja Tesla
Indeks bursa saham Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan Rabu (22/10/2025) waktu setempat.
IDXChannel - Indeks bursa saham Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan Rabu (22/10/2025) waktu setempat. Pasar tertekan laporan keuangan Netflix yang mengecewakan, sembari menantikan rilis kinerja Tesla.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 43 poin atau 0,1 persen. S&P 500 melemah 2 poin atau 0,1 persen, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 18 poin atau 0,1 persen.
Saham Netflix (NASDAQ:NFLX) tertekan setelah perusahaan melaporkan margin operasi kuartal ketiga sebesar 28 persen. Angka ini berada di bawah ekspektasi pasar seiring adanya beban pajak dari sengketa dengan otoritas Brasil.
Meski demikian, pendapatan dan laba Netflix masih tumbuh berkat penjualan iklan yang mencapai level tertinggi sepanjang sejarah, dilansir Investing, Rabu (22/10)
Investor juga menantikan laporan keuangan Tesla Inc. (NASDAQ:TSLA) yang akan dirilis setelah penutupan pasar. Kinerja emiten kendaraan listrik ini bakal mengawali sederet laporan keuangan dari kelompok saham sektor teknologi “Magnificent Seven”.
Selain Netflix dan Tesla, saham Mattel (NASDAQ:MAT) juga melemah setelah melaporkan penjualan yang lebih rendah dari perkiraan, khususnya di pasar Amerika Utara.
Di sisi lain, saham Apple (NASDAQ:AAPL) melemah setelah laporan Nikkei menyebutkan perusahaan memangkas drastis pesanan produksi model iPhone Air dan mengalihkan fokus ke seri iPhone 17.
Secara fundamental, pasar juga dibayangi ketidakpastian geopolitik. Rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan dilaporkan bakal tertunda.
Sementara itu, pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin juga ditunda setelah Rusia menyatakan belum berniat mengakhiri perang di Ukraina.
Investor kini mengalihkan perhatian ke rilis data indeks harga konsumen (CPI) AS pada Jumat mendatang. Data ini dapat memperkuat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan Oktober.
Namun, shutdown aktivitas pemerintah federal yang telah memasuki pekan keempat berpotensi menghambat publikasi data ekonomi, dan menambah ketidakpastian pasar.
(Rahmat Fiansyah)