Wall Street Dibuka Turun Tajam Imbas Data Inflasi dan Kekhawatiran Perang Dagang
Wall Street dibuka turun tajam pada perdagangan Kamis (10/4/2025). Hal itu terjadi setelah investor mencerna data inflasi dan kekhawatiran perang dagang.
IDXChannel - Wall Street dibuka turun tajam pada perdagangan Kamis (10/4/2025) waktu setempat. Hal itu terjadi setelah investor mencerna data inflasi di tengah kekhawatiran perang dagang AS-China.
Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average turun 915,22 poin, atau 2,30 persen menjadi 39.693,23, S&P 500 turun 153,61 poin, atau 2,81 persen menjadi 5.303,29, dan Nasdaq Composite turun 592,43 poin, atau 3,46 persen menjadi 16.532,54.
Data yang dirilis sebelumnya pada Kamis menunjukkan indeks harga konsumen AS meningkat kurang dari yang diantisipasi pada Maret secara tahunan, dan bahkan menurun secara bulanan.
Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Maret yang dirilis sebelum pembukaan pasar sebenarnya menunjukkan angka inflasi yang lebih lemah dari perkiraan, baik secara tahunan maupun bulanan.
Namun, para analis menekankan data tersebut belum mencerminkan dampak dari implementasi dan penundaan tarif besar-besaran oleh Presiden Trump.
Meskipun Trump mengumumkan penundaan tarif timbal balik untuk sebagian besar mitra dagang AS pada Rabu kemarin, penundaan ini tidak berlaku untuk China.
Sebaliknya, tarif impor China justru dinaikkan menjadi 125 persen dari 104 persen, memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia. China juga telah menaikkan tarif impor AS sebagai balasan.
Kekhawatiran akan dampak perang dagang yang berkepanjangan terhadap pertumbuhan ekonomi global menjadi faktor utama yang membebani sentimen investor pada pembukaan perdagangan hari ini.
Selain itu, keputusan Gedung Putih untuk tetap memberlakukan tarif umum 10 persen untuk hampir semua impor AS juga menambah ketidakpastian di pasar.
(Febrina Ratna Iskana)