Wall Street Dibuka Variatif, Saham Boeing Tergelincir 6 Persen
Tekanan jual terhadap saham-saham berkapitalisasi besar muncul seiring ketidakpastian penurunan suku bunga.
IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka variatif pada awal pekan Senin (8/1/2024). Tekanan jual terhadap saham-saham berkapitalisasi besar muncul seiring ketidakpastian penurunan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) melemah 0,41% menjadi 37.312,13. S&P 500 (.SPX) naik 0,06% di 4.699.99, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) menguat 0,26%, menjadi 14.561.24.
Saham Boeing turun 6,2% pada praperdagangan setelah Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) memerintahkan penghentian sementara armada Boeing 737 MAX 9 usai terjadi insiden di maskapai Alaska Airlines.
Analis menilai pabrikan pesawat terbang tersebut berpotensi kehilangan value sekitar USD12,5 miliar.
“Hal ini dapat berdampak pada sektor penerbangan karena 737 (MAX) adalah tulang punggung bagi banyak armada maskapai penerbangan,” kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners, dilansir Reuters, Senin (8/1/2024).
Saham Alaska Air Group merosot 4,6% setelah maskapai tersebut membatalkan lebih dari 200 penerbangan mengikuti perintah FAA, sementara maskapai penerbangan lain seperti JetBlue Airways, Southwest Airlines dan United Airlines juga mengalami koreksi di kisaran 0,5% dan 1,9%.
Secara makro, pelaku pasar modal Paman Sam menantikan sejumlah pidato pejabat bank sentral atau Federal Reserve. Terdekat, Presiden The Fed wilayah Atlanta, Raphael Bostic akan menyampaikan pidatonya.
Setiap pernyataan pembuat kebijakan itu dapat menjadi petunjuk untuk mengukur kebijakan suku bunga. Adapun investor juga menunggu rilis Neraca Perdagangan AS untuk melihat aktivitas impor-ekspor.
(DES)