MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Beragam, S&P 500 Tertekan Saham Teknologi Besar

Nia Deviyana 21/08/2025 06:33 WIB

Saham teknologi megacap seperti Apple Inc dan Amazon.com Inc melanjutkan penurunan, menekan sektor teknologi secara lebih luas.

Wall Street Ditutup Beragam, S&P 500 Tertekan Saham Teknologi Besar. Foto: dok. AP.

IDXChannel - Indeks S&P 500 ditutup melemah empat hari berturut-turut pada Rabu (20/8/2025) waktu setempat, seiring tergelincirnya saham-saham teknologi besar menjelang rilis laporan keuangan chipmaker Nvidia pekan depan.

Melansir Investing, Dow Jones Industrial Average naik tipis 15 poin atau 0,04 persen, sementara S&P 500 turun 0,3 persen, dan NASDAQ Composite melemah 0,7 persen.

Saham teknologi megacap seperti Apple Inc dan Amazon.com Inc melanjutkan penurunan, menekan sektor teknologi secara lebih luas.

Saham NVIDIA Corporation memangkas pelemahan dan ditutup mendekati level datar, setelah sehari sebelumnya jatuh 3,5 persen di mana investor cenderung berhati-hati menjelang rilis laporan keuangan perusahaan tersebut pekan depan.

Pembuat kebijakan di Federal Reserve pada pertemuan 29–30 Juli lalu menegaskan perlunya sikap hati-hati terkait pemangkasan suku bunga. Mereka menyoroti munculnya tanda-tanda awal inflasi akibat tarif impor, sehingga dinilai bijak untuk menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai dampak penuh dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

Petunjuk tambahan terkait arah kebijakan moneter hadir akhir pekan ini saat Ketua The Fed Jerome Powell berbicara dalam simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming. 

Powell dijadwalkan berpidato pada Jumat, di tengah peningkatan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September.

Meski demikian, risalah rapat terakhir yang akan dirilis dalam sesi perdagangan hari ini juga bisa memberi sinyal lebih awal mengenai langkah berikutnya.

Sepanjang tahun ini, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25–4,50 persen, dengan Powell dan sejumlah pejabat lainnya mengkhawatirkan bahwa tarif baru pemerintah bisa kembali memicu inflasi.

Trump kian gencar menekan The Fed agar segera memangkas suku bunga. Powell sendiri telah lama menjadi sasaran kritik Trump, dan kemungkinan besar akan diganti ketika masa jabatannya berakhir tahun depan.

Laba Perusahaan Ritel

Saham Target Corporation turun setelah menunjuk Chief Operating Officer Michael Fiddelke sebagai CEO menggantikan Brian Cornell, pergantian pertama sejak 2014 di tengah tantangan penjualan.

Saham Estee Lauder juga melemah setelah perusahaan kosmetik tersebut memproyeksikan laba tahunan di bawah perkiraan dampak lemahnya permintaan di AS dan China serta ketidakpastian tarif.

Sebaliknya, saham Lowe’s naik setelah mengalahkan ekspektasi laba dan merevisi naik proyeksi setahun penuh, didukung lonjakan permintaan proyek rumah.

Saham TJX Companies juga menguat usai mencatat pertumbuhan penjualan kuartal II di atas perkiraan.

Di sektor semikonduktor, saham Analog Devices naik setelah melaporkan laba dan pendapatan kuartal III melampaui ekspektasi, disertai proyeksi positif untuk kuartal berjalan.

Menurut analisis Jefferies, perusahaan-perusahaan AS membukukan capaian laba kuartal II terkuat dalam lebih dari tiga tahun, dengan selisih pertumbuhan laba aktual dibanding konsensus mencapai 12,3 persen. Hal ini menjadi gap terlebar sejak kuartal I-2022.

(NIA DEVIYANA)

SHARE