Wall Street Ditutup Bervariasi, Ketegangan Dagang AS-China Dorong Pelemahan S&P
Indeks S&P 500 berbalik melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington mempertimbangkan untuk mengakhiri sebagian hubungan dagang dengan China.
IDXChannel - Tiga indeks utama Wall Street berakhir bervariasi pada Selasa (14/10/2025), di mana investor mencerna hasil kinerja kuartalan yang umumnya positif dari bank-bank besar AS.
Investor juga mencermati komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell, serta ketegangan dagang yang masih berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Melansir Investing, Indeks S&P 500 turun 0,16 persen dan menutup sesi di level 6.644,31. Nasdaq melemah 0,76 persen ke 22.521,70, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,44 persen ke 46.270,46.
Sebanyak 10 dari 11 sektor dalam indeks S&P 500 menguat, dipimpin sektor konsumsi pokok yang naik 1,72 persen, diikuti industri yang menguat 1,17 persen.
Indeks S&P 500 berbalik melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Washington sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri sebagian hubungan dagang dengan China, termasuk yang terkait dengan minyak goreng.
Di sisi lain, sejumlah bank besar melaporkan hasil yang solid berkat kinerja kuat di segmen perbankan investasi, yang membantu indeks perbankan S&P 500 menguat.
Saham Wells Fargo ditutup naik 7,15 persen, mencatat kenaikan harian terbesar sejak November 2024, sementara Citigroup melonjak hampir 4 persen setelah keduanya melampaui perkiraan laba kuartal ketiga.
JPMorgan Chase menaikkan proyeksi pendapatan bunga bersih untuk sepanjang tahun, dan Goldman Sachs juga melampaui ekspektasi Wall Street atas laba kuartalannya. Namun, saham keduanya justru turun sekitar 2 persen.
Aset kelolaan BlackRock mencapai rekor tertinggi sebesar USD13,46 triliun, mendorong sahamnya naik lebih dari 3 persen.
Saham Walmart naik 5 persen setelah perusahaan ritel itu mengumumkan kerja sama dengan OpenAI untuk memungkinkan pelanggan dan anggota Sam’s Club berbelanja langsung melalui ChatGPT.
Kenaikan saham industri menopang pergerakan Dow Jones. Saham Caterpillar melonjak 4,5 persen setelah JP Morgan menaikkan target harga saham tersebut.
Menambah kekhawatiran terkait perang dagang AS–China, kedua negara mulai memberlakukan pungutan pelabuhan tambahan terhadap perusahaan pelayaran laut yang mengangkut berbagai barang, mulai dari mainan liburan hingga minyak mentah.
Sementara itu, Powell menyatakan bahwa pasar tenaga kerja AS masih berada dalam kondisi lesu dengan tingkat perekrutan dan pemutusan kerja yang rendah sepanjang September.
Namun, dia menambahkan bahwa perekonomian secara keseluruhan kemungkinan berada di jalur yang sedikit lebih kuat dari perkiraan.
Adapun Dana Moneter Internasional (IMF) sedikit menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025, karena dampak tarif dan kondisi keuangan ternyata lebih ringan dari perkiraan.
Namun, IMF memperingatkan bahwa perang dagang AS–China yang kembali memanas dapat memperlambat pertumbuhan secara signifikan.
(NIA DEVIYANA)