Wall Street Ditutup Hijau usai Rilis Data Inflasi Sesuai Ekspektasi Pasar
Wall Street ditutup menguat pada hari Jumat (26/9/2025) waktu setempat, setelah dirilisnya data inflasi Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - Wall Street ditutup menguat pada hari Jumat (26/9/2025) waktu setempat, setelah dirilisnya data inflasi Amerika Serikat (AS) yang sebagian besar sesuai dengan perkiraan. Namun, tiga indeks utama mencatatkan penurunan selama sepekan.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (27/9/2025), Dow Jones Industrial Average naik 299,97 poin atau 0,65 persen, menjadi 46.247,29, S&P 500 naik 38,98 poin atau 0,59 persen menjadi 6.643,70, dan Nasdaq Composite naik 99,37 poin atau 0,44 persen menjadi 22.484,07.
S&P 500 dan Nasdaq mengakhiri tren kenaikan mingguan selama tiga minggu. Untuk pekan ini, Dow Jones turun 0,2 persen, S&P 500 turun 0,3 persen, dan Nasdaq turun 0,7 persen.
Laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi Departemen Perdagangan untuk Agustus menunjukkan inflasi berjalan sesuai perkiraan, sementara pendapatan pribadi dan belanja konsumen menunjukkan kenaikan yang mengejutkan.
Harga naik 0,3 persen bulan lalu, dan 2,7 persen secara tahunan, mencapai estimasi konsensus. Indeks PCE dianggap sebagai ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve.
Pelaku pasar telah mempertimbangkan tanda-tanda ekonomi yang lebih kuat dibandingkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut dari The Fed. Pekan lalu, bank sentral AS memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak Desember dan mengindikasikan akan ada lebih banyak pemangkasan suku bunga.
Musim laporan keuangan kuartal ketiga S&P 500 dimulai sekitar pertengahan Oktober 2025.
Investor juga mencermati komentar terbaru dari pejabat Fed. Presiden Richmond Fed Bank Thomas Barkin, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television, mengatakan, dia memiliki keyakinan yang sangat rendah terhadap prakiraan inflasi, karena perang tarif terus berdampak pada perekonomian.
Namun, Wakil Ketua The Fed Michelle Bowman mengatakan sudah waktunya untuk bertindak proaktif guna mengatasi penurunan dinamisme pasar tenaga kerja dan munculnya tanda-tanda kerapuhan.
Investor cemas menantikan laporan ketenagakerjaan AS September 2025, yang akan dirilis Jumat depan.
(Dhera Arizona)