MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran Gejolak Politik Prancis dan AS

Anggie Ariesta 08/10/2025 06:29 WIB

Mayoritas indeks saham utama di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (7/10/2025) waktu setempat.

Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran Gejolak Politik Prancis dan AS (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Mayoritas indeks saham utama di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (7/10/2025) waktu setempat, memutus rangkaian rekor tertinggi yang dicapai baru-baru ini. 

Pelemahan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran investor atas gejolak politik di Prancis dan Amerika Serikat (AS), serta kegagalan pemerintahan AS (shutdown) yang memasuki hari ketujuh.

Mengutip Investing, S&P 500 ditutup lebih rendah sebesar 25,69 poin atau 0,38 persen menjadi 6.714,59, Dow Jones Industrial Average turun 91,99 poin atau 0,20 persen menjadi 46.602,98, sementara Nasdaq Composite jatuh 153,30 poin atau 0,67 persen menjadi 22.788,36.

Di tengah ketidakpastian pasar saham, permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven melonjak tajam. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember mencapai USD4.004,4 per ounce, naik 0,7 persen, menandai pertama kalinya logam mulia ini menembus level USD4.000 per ounce.

Kenaikan harga emas didorong oleh kegagalan shutdown pemerintah AS serta ekspektasi pasar yang tetap tinggi terhadap pemotongan suku bunga AS oleh Federal Reserve (The Fed) di pertemuan berikutnya.

"Dengan saham-saham teknologi dan saham berada pada rekor tertinggi dan emas berada pada rekor tertinggi, ada sesuatu yang harus mengalah," ujar Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management.

Sektor saham konsumer diskresioner memimpin penurunan di S&P 500, salah satunya dipicu oleh saham Tesla yang anjlok 4,4 persen. Penurunan ini terjadi setelah produsen kendaraan listrik tersebut meluncurkan versi yang lebih terjangkau dari SUV Model Y dan sedan Model 3, dalam upaya untuk membalikkan penurunan penjualan dan pangsa pasar.

Di sisi lain, saham IBM berhasil naik 1,5 persen setelah mengumumkan kemitraan dengan startup AI Anthropic.

Sementara itu, gejolak politik di Eropa memberikan tekanan tambahan. Euro melemah terhadap Dolar AS setelah pengunduran diri mendadak Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu pada hari Senin memicu kekhawatiran tentang prospek fiskal negara tersebut.

Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,17 persen. Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi tekanan untuk membentuk pemerintahan baru atau mengadakan pemilihan parlemen mendadak.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi AS acuan 10-tahun sedikit turun menjadi 4,127 persen. Pelemahan ini mencerminkan keyakinan investor yang terus berpegangan pada kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, didukung oleh survei New York Federal Reserve Bank yang menunjukkan ekspektasi melemahnya pasar tenaga kerja di kalangan konsumen.

Di Jepang, setelah Sanae Takaichi, seorang pendukung suku bunga rendah dan pengeluaran tinggi, terpilih sebagai pemimpin partai berkuasa, Yen Jepang melemah 1,05 persen terhadap greenback menjadi 151,95 per Dolar.

Harga minyak ditutup relatif datar. Minyak mentah AS naik 4 sen menjadi USD61,73 per barel, dan Brent turun 2 sen menjadi USD65,45 per barel. Kenaikan produksi OPEC+ yang lebih kecil dari perkiraan diimbangi oleh tanda-tanda potensi kelebihan pasokan.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE