MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Melemah, Investor Tunggu Rilis Data The Fed

Dinar Fitra Maghiszha 13/10/2021 06:17 WIB

Tiga indeks utama Wall Street ditutup di zona merah pada (12/10) waktu AS, dimana sektor kesehatan dan industri mendominasi pelemahan.

Wall Street Ditutup Melemah, Investor Tunggu Rilis Data The Fed(Dok.MNC Media)

IDXChannel - Wall Street pada tiga indeks utamanya ditutup merosot pada Selasa waktu AS atau pada Rabu pagi waktu setempat (13/10) .

Dow Jones Industrial Average (DJI) ditutup anjlok 117,72 poin (-0,34%) di level 34.378,34. S&P 500 kehilangan 10,54 poin (-0,24%) menjadi 4.350,65, dan Nasdaq Composite turun 20,28 poin (-0,14%) di 14.465,93.

Penutupan hari ini memperpanjang pelemahan sebelumnya. Dow Jones turun paling dalam dibebani oleh sektor kesehatan dan industri. Sedangkan 6 dari 11 sektor utama di S&P 500 berakhir di zona merah, ditekan oleh sektor komunikasi yang menurun paling dalam.

Managing Director Wedbush Sekuritas Michael James mencermati pasar masih fokus terhadap data pendapatan dari pemerintah Federal pada kuartal ketiga yang dinilai dapat menghadirkan petunjuk bagi investor.

Sementara risalah pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada September diperkirakan bakal dirilis Rabu ini, yang dapat menjadi gambaran kapan bank sentral AS memulai program pengurangan pembelian aset / taperingnya.

"Mari kita lihat seperti apa data pendapatan terbaru, dan seberapa besar dampaknya yang dapat dilihat dari beberapa hal seperti angka inflasi yang tinggi, terbatasnya rantai pasokan, dan bahan baku. Faktor tersebut dapat menjadi gambaran harga pasar ekuitas saat ini" kata Michael dalam catatan tertulisnya, dilansir Reuters, Rabu (13/10/2021).

Saham Tesla naik 1,7%, setelah data produksi di China mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 56.006 pada September. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak dimulainya produksi di Shanghai sekitar dua tahun terakhir.

Emiten American Airlines Group naik 0,8% setelah perusahaan memproyeksikan kerugiannya bakal lebih kecil dari perkiraaan pada kuartal ketiga dan mengisyaratkan adanya peningkatan jumlah pelanggan di sisa tahun ini.

Selain data pendapatan, pasar juga turut mencermati pernyataan Wakil Ketua The Fed Richard Clarida yang mengatakan bank sentral telah siap untuk memulai tapering.

Data AS menunjukkan pasar tenaga kerja masih ketat, dengan rekor angka pengangguran AS di bawah 5 persen. Hal ini dapat memicu kekhawatiran inflasi karena sejumlah perusahaan bakal menaikkan upah untuk menarik kembali atau mempertahankan para pekerjanya.

(IND) 

SHARE