MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Melemah Seiring Investor Mencerna Pidato The Fed

Kunthi Fahmar Sandy 10/10/2025 06:04 WIB

Wall Street atau Bursa Saham Amerika Serikat (AS) berakhir lesu, di mana Indeks S&P 500 ditutup melemah pada hari Kamis setelah mundur dari rekor tertingginya.

Wall Street Ditutup Melemah Seiring Investor Mencerna Pidato The Fed (

IDXChannel -  Wall Street atau Bursa Saham Amerika Serikat (AS) berakhir lesu, di mana Indeks S&P 500 ditutup melemah pada hari Kamis setelah mundur dari rekor tertingginya.

Hal itu dipicu oleh sektor teknologi yang "calmdown" sejenak dari penurunannya baru-baru ini dan investor mempertimbangkan komentar dari pejabat Federal Reserve mengenai prospek suku bunga dan dimulainya musim laporan keuangan perusahaan.

Dilansir laman Investing Jumat (10/10/2025, pada pukul 16.00 ET (20.00 GMT), indeks acuan S&P 500 turun 0,3 persen setelah mencapai rekor tertinggi intraday baru di 6.764,58.

Nasdaq Composite yang sarat teknologi turun 0,1 persen, dan Dow Jones Industrial Average yang merupakan indeks blue-chip turun 243 poin, atau 0,5 persen.

Pasar juga mengamati risalah rapat kebijakan terbaru Federal Reserve dan menilai euforia yang sedang berlangsung seputar kecerdasan buatan yang telah mendorong reli saham hampir sepanjang tahun 2025.

Sementara itu, hanya sedikit kemajuan yang terlihat dalam upaya memecahkan kebuntuan yang sedang berlangsung di Washington sehingga menyebabkan penutupan pemerintah (shutdown) federal yang berlangsung lebih dari seminggu. Hal ini kemungkinan dapat mengancam penundaan rilis data ekonomi lebih lanjut di hari-hari mendatang.

Williams dari The Fed mendukung penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini

Di sisi lain, risiko yang ditimbulkan oleh pasar tenaga kerja yang mendingin dapat memberi The Fed lebih banyak ruang untuk kembali menurunkan biaya pinjaman tahun ini, menurut Presiden The Fed New York, John Williams.

Namun, saat berbicara kepada New York Times Williams menambahkan perlambatan lapangan kerja tidak selalu menandakan resesi yang akan segera terjadi dalam ekonomi AS.

"Pandangan saya sendiri adalah ya, kita akan memiliki suku bunga yang lebih rendah tahun ini, tetapi kita harus melihat persis apa artinya itu," kata Williams kepada NYT.

Risiko inflasi yang mencapai jauh di atas 2 persen dan Fed tidak menurunkannya kembali akan sangat merugikan perekonomian dan kredibilitas Fed. "Namun, kita perlu melakukannya dengan cara yang sebaik mungkin untuk meminimalkan risiko penurunan pasar tenaga kerja yang lebih tajam," ujarnya.

Anggota Fed lainnya dijadwalkan untuk berbicara, meskipun para analis mengatakan kurangnya data ekonomi baru yang berarti komentar mereka kemungkinan tidak akan mengubah narasi seputar suku bunga. 

Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan sambutan di sebuah konferensi, tetapi tidak secara eksplisit menyebutkan suku bunga.

Pasar memang memiliki kesempatan untuk mengkaji risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan September, ketika bank sentral memilih untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan menyatakan bahwa pengurangan lebih lanjut dapat dilakukan pada akhir tahun.

Risalah rapat tersebut menunjukkan bahwa komite terbagi pendapat mengenai arah suku bunga, dengan sebagian besar perdebatan berpusat pada perlambatan pasar tenaga kerja dan tekanan inflasi yang kuat. Secara teoritis, pemangkasan suku bunga membantu memacu investasi dan perekrutan, meskipun berisiko memicu kembali pertumbuhan harga.

Sebagian besar pejabat menilai bahwa pelonggaran kebijakan lebih lanjut kemungkinan akan tepat selama sisa tahun 2025, meskipun waktu dan cakupan pastinya  Pemangkasan tersebut tetap menjadi sumber ketidakpastian, menurut risalah rapat.

Dalam sebuah catatan, Analis di Capital Economics mengatakan risalah rapat tersebut mengonfirmasi bahwa sebagian besar peserta FOMC mendukung penurunan suku bunga ke tingkat yang lebih "netral," atau tingkat yang tidak membantu maupun menghambat perekonomian secara keseluruhan, karena adanya "risiko penurunan" yang terus-menerus terhadap kondisi ketenagakerjaan.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE