Wall Street Ditutup Melemah, Trump Makin Galak soal Tarif Impor

Wall Street ditutup beragam atau mixed kecenderungan melemah pada perdagangan Senin (7/4/2025) waktu setempat.

IDXChannel - Wall Street ditutup beragam atau mixed kecenderungan melemah pada perdagangan Senin (7/4/2025) waktu setempat.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) merosot 0,91 persen ke 37.965,60, S&P 500 (.SPX) turun 0,23 persen menjadi 5.062,25, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) menguat 0,10 persen di 15.603,26.

Indeks Dow dan S&P berakhir lebih rendah usai mengalami sesi yang bergejolak, karena investor khawatir tentang perlambatan ekonomi dan kenaikan inflasi akibat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tetap pada pendiriannya tentang tarif impor. 

Trump juga mengancam akan menaikkan tarif lebih tinggi ke China. 

Saham-saham di Wall Street babak belur sejak tarif besar-besaran Trump yang diumumkan Rabu malam pada semua impor ke AS dan pungutan yang jauh lebih tinggi pada beberapa mitra dagang utama.

Investor mencoba mencari tahu apa tujuan utama Trump dalam perang dagangnya. Jika tujuannya adalah untuk membuat negara lain menyetujui kesepakatan perdagangan, dia dapat menurunkan tarifnya dan menghindari kemungkinan resesi. 

Namun, jika tujuannya adalah untuk membangun kembali ekonomi dan mempertahankan tarif untuk jangka panjang, harga saham mungkin perlu turun lebih jauh.

Mengutip AP News, Selasa (8/4/2025) waktu Jakarta, ketiga indeks Wall Street dibuka dengan penurunan tajam pada perdagangan Senin. 

Kemudian tiba-tiba melonjak hingga nyaris 900 poin di penghujung pagi menyusul rumor bahwa Trump sedang mempertimbangkan penangguhan tarif selama 90 persen dan dibantah oleh Gedung Putih melalui akun X alias Twitter sebagai hoaks.

Menyusul bantahan tersebut, saham-saham dengan cepat berbalik turun dan tak lama kemudian, Trump semakin keras dan mengatakan dia mungkin akan menaikkan tarif lebih banyak terhadap China setelah ekonomi terbesar kedua di dunia itu membalas perang tarif pekan lalu dengan serangkaian tarifnya sendiri terhadap produk-produk AS.

(Fiki Ariyanti)