MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Melemah usai Microsoft dan Meta Rilis Laporan Kinerja

Dinar Fitra Maghiszha 01/08/2025 06:14 WIB

Indeks utama Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Kamis (31/7/2025) waktu setempat.

Wall Street Ditutup Melemah usai Microsoft dan Meta Rilis Laporan Kinerja. (Foto Istimewa)

IDXChannel — Indeks utama Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Kamis (31/7/2025) waktu setempat. Pasar mengambil langkah profit taking setelah terjadi lonjakan saham Meta Platforms dan Microsoft usai rilis kinerja kuartal II-2025.

Dilansir dari Investing, Jumat (1/8/2025), Dow Jones Industrial Average turun 0,74 persen ke 44.130,98, S&P 500 melemah 0,37 persen setelah sempat menyentuh rekor intraday di level 6.427,02, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,03 persen.

Saham Meta Platforms dan Microsoft melonjak setelah merilis laporan keuangan yang melampaui ekspektasi. Meta mencatatkan kinerja positif pada bisnis periklanan, yang menopang pendapatan sepanjang April hingga Juni.

Microsoft juga mencatatkan pertumbuhan signifikan di segmen komputasi awan, didorong oleh pemanfaatan AI. Hasil ini menambah sentimen positif terhadap kelompok saham 'Magnificent Seven', sebelum rilis kinerja dari Apple dan Amazon yang dijadwalkan rilis setelah penutupan perdagangan.

Dari sisi makroekonomi, klaim pengangguran AS naik tipis sebesar 1.000 menjadi 218.000 untuk pekan yang berakhir pada 26 Juli. Angka ini merupakan sinyal stabilitas pasar tenaga kerja, meskipun pencari kerja membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan baru.

Sementara itu, belanja konsumen meningkat 0,3 persen pada Juni setelah stagnan di bulan sebelumnya. Indeks harga PCE naik 0,3 persen secara bulanan dan 2,6 persen secara tahunan, sedikit di atas ekspektasi. Inflasi inti PCE tercatat 0,3 persen bulan ke bulan dan 2,8 persen secara tahunan.

Bank sentral AS atau Federal Reserve pada Rabu memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, namun dua gubernur—Michelle Bowman dan Christopher Waller—menyatakan dissent, menjadikannya perbedaan pendapat ganda pertama sejak 1993.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik keputusan tersebut dan kembali menyerukan penurunan suku bunga. Trump juga mengumumkan tarif baru, yakni 15 persen untuk impor dari Korea Selatan dan 25 persen untuk India mulai 1 Agustus, disertai tarif tambahan untuk produk berbasis tembaga dan barang setengah jadi.

(Dhera Arizona)

SHARE