MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Meredanya Sentimen AS-China

Anggie Ariesta 18/10/2025 06:36 WIB

Wall Street berakhir menguat pada Jumat (17/10/2025) waktu setempat, setelah berhasil memangkas kerugian di sesi sebelumnya.

Wall Street Ditutup Menguat di Tengah Meredanya Sentimen AS-China (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Wall Street berakhir menguat pada Jumat (17/10/2025) waktu setempat, setelah berhasil memangkas kerugian di sesi sebelumnya. 

Pasar didukung oleh rebound-nya saham bank regional dari kekhawatiran risiko kredit, serta meredanya ketegangan perdagangan AS-China menyusul pernyataan Presiden Donald Trump yang melunakkan sikap negosiasinya.

Mengutip Investing, S&P 500 naik 0,53 persen dan mengakhiri sesi di level 6.664,01 poin, Nasdaq naik 0,52 persen menjadi 22.679,98 poin, sementara Dow Jones Industrial Average juga menguat 0,52 persen ke level 46.190,61 poin.

Sebanyak sembilan dari 11 sektor S&P 500 ditutup di zona hijau, dipimpin oleh sektor kebutuhan pokok konsumen (consumer staples) yang naik 1,23 persen. Secara mingguan, S&P 500 naik 1,7 persen, Nasdaq naik 2,1 persen, dan Dow menguat 1,6 persen.

Meskipun pasar menguat, penutupan kegiatan pemerintah AS (government shutdown) yang kini memasuki minggu ketiga terus membebani kepercayaan investor. Shutdown ini mengganggu perilisan data-data ekonomi dan menimbulkan kekhawatiran tentang pertumbuhan dalam jangka pendek.

Presiden Donald Trump pada hari Jumat memberikan sinyal adanya potensi perubahan dalam hubungan perdagangan AS-China. Ia mengindikasikan bahwa tarif tinggi yang saat ini dikenakan pada barang-barang China tidak akan dipertahankan dalam jangka panjang.

"Itu tidak berkelanjutan," kata Trump dalam wawancara dengan Fox Business ketika ditanya apakah tingkat tarif saat ini dapat dipertahankan. "Itu bisa saja bertahan, tetapi mereka memaksa saya melakukan itu," katanya.

Trump juga mengungkapkan bahwa ia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan dalam dua minggu mendatang, mengisyaratkan bahwa pertemuan tersebut dapat membuka jalan bagi negosiasi perdagangan. "Saya pikir kami akan baik-baik saja dengan China," ujar Trump.

Komentar ini muncul setelah Trump pekan lalu mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 100 persen pada barang-barang China mulai 1 November, sebagai respons terhadap pembatasan ekspor mineral tanah jarang oleh China.

Saham bank-bank regional mengalami rebound dari aksi jual baru-baru ini menyusul rilis laporan keuangan kuartalan yang positif. Namun, kekhawatiran pasar mengenai kondisi pasar kredit yang lebih luas masih menghantui setelah dua pemberi pinjaman menyoroti masalah dengan peminjam mereka.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE