MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Menguat: Inflasi PCE Turun, Fed Optimis

Dinar Fitra Maghiszha 21/12/2024 08:43 WIB

Wall Street mengakhiri perdagangan dengan kenaikan signifikan pada Jumat (20/12/2024).

Wall Street mengakhiri perdagangan dengan kenaikan signifikan pada Jumat (20/12/2024). (foto: MNC Media)

IDXChannel- Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengakhiri perdagangan dengan kenaikan signifikan pada Jumat (20/12/2024). Katalis pendorong datang dari laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan, sekaligus komentar bernada optimistis dari pejabat Federal Reserve (The Fed). 

Dow Jones Industrial Average naik 498,82 poin, atau 1,18 persen menjadi 42.840,26, S&P 500 naik 63,82 poin, atau 1,09 persen menjadi 5.930,85 dan Nasdaq Composite tumbuh 199,83 poin, atau 1,07 persen, menjadi 19.579,63.

Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang menjadi acuan utama inflasi The Fed, naik 2,4 persen secara tahunan pada November. Angka ini sedikit di bawah perkiraan ekonom sebesar 2,5 persen.

Penurunan PCE Index memberi sinyal tekanan inflasi mulai mereda, membuka peluang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter di masa depan.

Melansir Investing, Sabtu (21/12/2024), setelah data ini dirilis, ekspektasi pelaku pasar terhadap pemotongan suku bunga pada 2025 meningkat. Saat ini, pasar memproyeksikan pemotongan pertama terjadi pada Maret 2025, disusul pemotongan kedua pada Oktober.

Sebelumnya, The Fed mengumumkan pemotongan suku bunga ketiga tahun ini pada Rabu (18/12/2024). Namun, dalam proyeksi ekonomi terbarunya, The Fed hanya memperkirakan dua kali pemotongan sebesar 25 basis poin pada 2025, yakni lebih sedikit dibandingkan empat kali pemotongan yang diproyeksikan pada September lalu. 

Kebijakan ini mencerminkan optimisme terhadap kesehatan ekonomi AS meski inflasi tetap tinggi.

Meskipun terjadi aksi jual di bursa saham pada Rabu menyusul langkah itu, tetapi indeks utama berhasil bangkit pada Jumat. 

Penguatan tiga indeks akhir pekan ini menjadi yang terbesar sejak 6 November khususnya Dow dan S&P. Namun, dalam sepekan, ketiga indeks utama tetap mencatat penurunan.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE