MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Menguat Terdorong Kenaikan Saham Tesla dan Mega Caps

Anggie Ariesta 03/07/2024 06:56 WIB

Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa (2/7/2024) karena terdorong kenaikan saham Tesla (TSLA.O) dan pertumbuhan mega caps.

Wall Street Ditutup Menguat Terdorong Kenaikan Saham Tesla dan Mega Caps. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks saham utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa (2/7/2024) waktu setempat. Salah satu pendorongnya yaitu kenaikan saham Tesla (TSLA.O) dan pertumbuhan mega caps.

Meskipun volume perdagangannya tipis menjelang libur Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) pada 4 Juli besok dan rilis data penggajian nonpertanian Juni yang diawasi ketat pada Jumat, 5 Juli 2024 mendatang.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 162,33 poin, atau 0,41 persen, ditutup pada 39.331,85, S&P 500 (.SPX) naik 33,92 poin, atau 0,62 persen, menjadi 5.509,01 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 149,46 poin, atau 0,84 persen, menjadi 18.028,76.

Tesla melonjak ke level tertingginya sejak awal Januari setelah perusahaan pembuat kendaraan listrik itu melaporkan penurunan pengiriman kendaraan sebesar 5 persen yang lebih kecil dari perkiraan pada kuartal kedua.

Saham mega caps seperti Apple (AAPL.O) naik 1,6 persen, sementara Amazon.com (AMZN.O) dan Alphabet (GOOGL.O) juga naik, dengan imbal hasil Treasury AS merosot secara menyeluruh. 

Sementara itu, pemimpin chip AI Nvidia (NVDA.O) turun 1,3 persen, dengan tren pada saham chip lainnya sebagian besar beragam. Nvidia naik lebih dari 147 persen tahun ini.

Investor terbagi atas keberlanjutan reli pasar di mana indeks S&P 500 telah naik 14,75 persen pada paruh pertama tahun ini.

"Kami melihat tambahan 10 persen sebelum akhir tahun, yang cukup menakutkan karena jika kami berada di angka 5500 atau lebih (pada S&P 500), 10 persen berarti kami benar-benar harus melihat laba membenarkan jenis kelipatan itu," kata John Lynch, kepala investasi Comerica Wealth Management.

Di sisi lain, survei lowongan kerja dan pergantian tenaga kerja AS atau JOLTS, menunjukkan lowongan kerja meningkat pada Mei setelah mencatat penurunan yang sangat besar dalam dua bulan sebelumnya. Meski begitu, PHK meningkat di tengah melambatnya aktivitas ekonomi.

Data tersebut merupakan yang pertama dalam rangkaian laporan pekerjaan AS minggu ini, khususnya rilis data penggajian nonpertanian Juni yang bakal rilis pada Jumat mendatang. Data tersebut sangat penting dalam menilai apakah pasar tenaga kerja AS tetap tangguh terhadap latar belakang suku bunga yang tinggi selama beberapa dekade. 

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan kepada panel bahwa data ekonomi terkini menunjukkan "kemajuan signifikan," meskipun ia mencatat bahwa The Fed perlu melihat lebih banyak sebelum mengubah kebijakan.

"Yang benar-benar ingin dilihat The Fed adalah peningkatan pengangguran lebih lanjut dan kemudian perlambatan terkait penciptaan lapangan kerja baru," kata CEO Genter Capital Management Dan Genter.

Dia menambahkan bahwa moderasi inflasi terkini dapat menjadi lampu hijau bagi Fed untuk mulai mempertimbangkan pemotongan suku bunga.

Volume di bursa AS mencapai 9,89 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,8 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Volume perdagangan diperkirakan akan ringan sepanjang minggu, dengan pasar ekuitas ditutup lebih awal pada hari Rabu dan tutup sepanjang hari pada hari Kamis untuk Hari Kemerdekaan AS.

Pencatatan saham Novo Nordisk (NOVOb.CO) di AS, turun hampir 1,7 persen, setelah Presiden AS Joe Biden dan Senator Bernie Sanders meminta perusahaan farmasi Denmark itu untuk memangkas harga obat Ozempic dan Wegovy. 

Saingannya, Eli Lilly (LLY.N) juga turun. Paramount Global (PARA.O) naik 5,7 persen setelah berita bahwa konglomerat media digital milik miliarder Barry Diller, IAC (IAC.O), sedang menjajaki tawaran untuk mengambil alih kendali raksasa media tersebut.

Saham yang naik jumlahnya lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 2,06 banding 1 di NYSE. Ada 179 titik tertinggi baru dan 97 titik terendah baru di NYSE.

S&P 500 membukukan 15 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 4 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 39 titik tertinggi baru dan 196 titik terendah baru.

(FRI)

SHARE