MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Menguat usai The Fed Tahan Suku Bunga, Saham Chip Ikut Menopang

Dinar Fitra Maghiszha 08/05/2025 06:25 WIB

Wall Street ditutup menguat pada Rabu (6/5/2025) waktu setempat setelah Federal Reserve memutuskan menahan suku bunga acuan di level 4,25-4,5 persen.

Wall Street Ditutup Menguat usai The Fed Tahan Suku Bunga, Saham Chip Ikut Menopang. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada Rabu (6/5/2025) waktu setempat setelah Federal Reserve memutuskan menahan suku bunga acuan di level 4,25-4,5 persen.

S&P 500 naik 0,43 persen ke 5.6311,27, Dow Jones menguat 0,70 persen ke 41.113,97, dan Nasdaq Composite menanjak 0,27 persen ke 17.738,16.

Meski Fed Fund Rate tetap dipertahankan, petinggi bank sentral mewanti-wanti terkait kondisi inflasi, dan potensi perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif.

Kebijakan The Fed menjadi pusat perhatian pelaku pasar. Dalam pernyataannya, bank sentral menegaskan bahwa risiko terhadap inflasi dan pengangguran sama-sama meningkat. 

“Komite mencermati risiko, dan menilai bahwa pengangguran dan inflasi yang lebih tinggi telah meningkat,” ujar The Fed dalam pernyataan resminya, dilansir dari laman Investing, Kamis (8/5/2025).

Pernyataan tersebut menunjukkan The Fed belum akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, meskipun ada tekanan politik dari Presiden AS Donald Trump, dan kekhawatiran terhadap dampak tarif tinggi terhadap perekonomian.

Di sisi lain, investor juga mencermati perkembangan terbaru dari hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China. Presiden Trump sendiri menegaskan tidak akan mencabut tarif 145 persen terhadap impor asal China.

Namun, sinyal positif datang dari rencana pertemuan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dengan Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng di Swiss pada 8 Mei.

Ini membuka peluang meredanya ketegangan yang sempat memanas sejak April.

Saham-saham sektor semikonduktor mencatat kinerja positif. NVIDIA melonjak setelah muncul kabar pemerintahan Trump akan mencabut sebagian larangan ekspor chip AI ke China. Hal ini menumbuhkan harapan terhadap pemulihan rantai pasok global.

Di sisi lain, Alphabet anjlok lebih dari 7 persen setelah Apple mengumumkan rencana integrasi fitur pencarian berbasis AI dalam browser-nya, yang berpotensi mengganggu dominasi Google dalam pencarian internet di perangkat iOS.

(Dhera Arizona)

SHARE