MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Tak Kompak karena Konsumsi Warga AS Naik

Dinar Fitra Maghiszha 28/10/2023 09:00 WIB

Dua dari tiga indeks utama Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (27/10/2023).

Wall Street Ditutup Tak Kompak karena Konsumsi Warga AS Naik. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Dua dari tiga indeks utama Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (27/10/2023). Rilis data indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE Index) membangkitkan kekhawatiran bahwa perjuangan melawan inflasi masih jauh dari harapan.

Dow Jones Industrial Average turun 1,12% menjadi 32.417,59, S&P 500 melemah 0,48% di 4.117,37, sedangkan Nasdaq Composite justru naik 0,38% di level 12.643,01. Namun, ketiga indeks mencatat penurunan lebih dari 2 persen dalam akumulatif sepekan.

Indeks Nasdaq menguat didukung saham-saham teknologi dan momentum kebangkitan sektor tekno yang dipimpin oleh Amazon.com, Apple, dan Meta Platforms.

Di sisi lain, sejumlah data makro dinilai masih mendukung skenario suku bunga tinggi oleh bank sentral (Federal Reserve/The Fed) dalam jangka waktu yang lama. Besarnya suku bunga merupakan ancaman terhadap aset berisiko seperti saham.

"Sulit melawan tren yang terjadi di pasar, dan ini trennya semakin rendah," kata Investment Strategy Analyst Baird Ross Mayfield sebagaimana dilansir dari laman Reuters, Sabtu (28/10/2023).

Departemen Perdagangan AS merilis laporan pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) yang menunjukkan penguatan. PCE Index menguat 0,4 persen (Month-over-Month/MoM) pada September 2023, sedikit lebih tinggi dari konsensus pasar.

Namun, PCE Price Index tumbuh 3,4 persen secara tahunan (Year-on-Year), tidak berubah dari posisi sebelumnya.

Indeks PCE inti yang tidak termasuk komponen pangan dan energi tumbuh 0,3 persen MoM, sementara secara tahunan PCE inti melandai 3,7 persen YoY dari sebelumnya 3,8 persen YoY.

Hingga Jumat (27/10/2023), musim laporan keuangan sejatinya telah mencapai setengah jalan, dengan 245 perusahaan konstituen S&P 500 telah melaporkan kinerjanya. Dari jumlah tersebu, 78 persen menghasilkan pendapatan yang melebihi konsensus.

Analis memperkirakan S&P dapat tumbu secara agregat sebesar 4,3%, yang notabene peningkatan tajam dibandingkan pertumbuhan 1,6% yang terlihat pada awal bulan.

“Pendapatan perusahaan teknologi besar dihargai pasar karena kesempurnaan kinerjanya, dan sebagian besar hanya sebatas bagus,” kata Mayfield.

"Tetapi gambaran keseluruhannya bagus. Ini bisa menjadi landasan untuk reli hingga akhir tahun," paparnya.

(YNA)

SHARE