MARKET NEWS

Wall Street Ditutup Variatif usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Anggie Ariesta 30/10/2025 06:53 WIB

Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Rabu (29/10/2025) waktu setempat, setelah The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga. 

Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Rabu (29/10/2025) waktu setempat, setelah The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Rabu (29/10/2025) waktu setempat, setelah The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pemangkasan suku bunga. 

Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average merosot, sementara Nasdaq Composite (IXIC) naik. Mengutip Investing, Dow Jones ditutup 74,37 poin atau turun 0,16 persen ke 47.632,00 dan S&P 500 juga turun 0,30 poin atau ke 6.890,59. Nasdaq Composite naik 0,55 persen ke 23.958,47.

Pasar bereaksi terhadap keputusan The Fed yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin untuk kedua kalinya tahun ini, dengan alasan kekhawatiran melunaknya pasar tenaga kerja. Namun, The Fed juga meredam harapan pasar akan pemotongan suku bunga secara berkelanjutan.

Ketua The Fed Jerome Powell secara eksplisit menepis anggapan bahwa pemotongan suku bunga pada bulan Desember sudah "pasti," menyatakan keputusan tersebut "masih jauh dari itu." The Fed juga mengumumkan akan menghentikan program pengetatan kuantitatif (quantitative tightening) pada Desember mendatang.

Penurunan saham terjadi dominan di NYSE, di mana rasio saham yang melemah terhadap saham yang menguat adalah 2,16 berbanding 1. Kenaikan signifikan pada indeks Nasdaq didukung oleh laporan laba perusahaan yang secara keseluruhan melampaui ekspektasi Wall Street.

Data LSEG per hari Rabu menunjukkan bahwa dari 222 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan laba, 84,2 persen di antaranya membukukan pendapatan di atas estimasi. Angka ini jauh lebih baik dari rata-rata empat kuartal sebelumnya sebesar 77 persen.

Meskipun pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sebagian besar telah diantisipasi, keputusan tersebut tidak bulat. 

Gubernur The Fed Stephen Miran menentang keputusan tersebut dan tetap mengadvokasi pemotongan yang lebih besar, yakni setengah persentase poin. Sementara itu, Presiden The Fed Kansas City, Jeffrey Schmid lebih memilih mempertahankan suku bunga.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE