MARKET NEWS

Wall Street Lesu, Investor Khawatir Rencana Trump Perketat Ekspor Chip ke China

Dinar Fitra Maghiszha 25/02/2025 22:06 WIB

Indeks utama Wall Street dibuka variatif cenderung melemah pada Selasa (25/2/2025) waktu setempat.

Wall Street Lesu, Investor Khawatir Rencana Trump Perketat Ekspor Chip ke China (foto mnc media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka variatif cenderung melemah pada Selasa (25/2/2025) waktu setempat, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor atas rencana pemerintahan AS untuk memperketat pembatasan ekspor chip Nvidia (NASDAQ:NVDA) ke China

Di sisi lain, pasar juga tengah menanti laporan keuangan dari raksasa chip berbasis kecerdasan buatan (AI) tersebut.

Dow Jones Industrial Average menguat sebesar 0,40 persen ke level 43.633,44. Sementara itu, indeks S&P 500 melemah 0,01 persen ke 5.982,50, dan Nasdaq Composite koreksi sebesar 0,38 persen ke 19.232,56.

Investor mencermati laporan yang menyebut pemerintah AS tengah berkonsultasi dengan sekutunya, termasuk Jepang dan Belanda, untuk memperketat kontrol perdagangan terhadap China, terutama dalam ekspor chip canggih.

Hal ini menjadi perhatian utama bagi industri semikonduktor, mengingat China merupakan salah satu pasar utama bagi perusahaan-perusahaan chip global.

Saham Nvidia sempat bergerak fluktuatif di sesi pra-pembukaan sebelum akhirnya naik tipis 0,6 persen. Saham-saham semikonduktor lainnya mencatat pergerakan beragam, dengan Advanced Micro Devices (NASDAQ:AMD) stagnan, Broadcom (NASDAQ:AVGO) naik 0,5 persen. Sementara produsen peralatan chip Lam Research (NASDAQ:LRCX) turun 0,6 persen.

Melansir Investing, Selasa (25/2) waktu Jakarta, laporan keuangan Nvidia akan dirilis pada Rabu waktu setempat. Hal inu dipandang sebagai ujian besar bagi sektor teknologi. 

Dalam kinerja keuangan Nvidia, pelaku pasar akan menyoroti besadan belanja modal yang digelontorkan perusahaan untuk kecerdasan buatan, terlebih setelah kehadiran pesaing dadi China, DeepSeek.

Sementara itu, kebijakan tarif dagang Presiden Donald Trump kembali menjadi sentimen risiko di pasar. Trump menegaskan bahwa tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko akan tetap diberlakukan sesuai jadwal pada 4 Maret mendatang. 

Sebelumnya, politikus Partai Republik itu telah menandatangani perintah eksekutif yang membatasi investasi China di sektor-sektor strategis.

Selain faktor geopolitik, pelaku pasar juga dihadapkan pada tanda-tanda perlambatan ekonomi domestik, serta kebijakan moneter Federal Reserve. 

Saat ini, ekspektasi pasar mengarah pada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juli, dengan kemungkinan pemangkasan tambahan sebelum akhir tahun, menurut data LSEG.

(Fiki Ariyanti)

SHARE