MARKET NEWS

Wall Street Libur Peringati Memorial Day, Pasar Soroti Laporan Keuangan Nvidia

Dinar Fitra Maghiszha 26/05/2025 20:57 WIB

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street tutup pada Senin (26/5/2025), untuk memeringati Memorial Day.

Wall Street Libur Peringati Memorial Day, Pasar Soroti Laporan Keuangan Nvidia. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street tutup pada Senin (26/5/2025), untuk memeringati Memorial Day. Ini merupakan libur nasional dalam rangka menghormati jasa para prajurit AS yang gugur dalam tugas militer.

Aktivitas bursa kembali berlangsung pada Selasa depan. Investor bersiap menyambut laporan keuangan Nvidia (NVDA), hingga sejumlah data makro terbaru.

Analis menilai bursa saham AS dinilai masih menunjukkan performa relatif stabil, meskipun diwarnai ketidakpastian kebijakan Presiden AS Donald Trump, dan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi.

Indeks S&P 500 tercatat hanya turun 1,3 persen sejak awal tahun, sementara NASDAQ Composite melemah sekitar 3 persen.

Wolfe Research mencatat ketahanan bursa saham AS masih tak terlepas dari sentimen perdagangan global, dan sejumlah data makro. Namun, kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi masih membayangi.

"Berita positif perdagangan dan kejutan dari data ekonomi membantu menahan tekanan pasar," tulis Wolfe dalam riset terbarunya dilansir dari laman Investing, Senin (26/5/2025).

Di sisi lain, kekhawatiran mengenai kondisi fiskal AS kian mencuat, seiring langkah DPR AS meloloskan RUU Pajak, sehingga berpotensi menambah jumlah utang.

Keresahan pelaku pasar tercermin dari lonjakan imbal hasil/yield obligasi (US Treasury).

Volatilitas, jelas riset Wolfe, bakal terus berlanjut selama musim panas tahun ini. 

“Kami tetap mempertahankan posisi defensif karena pasar saham kemungkinan akan sangat sensitif terhadap data ekonomi dan pergerakan suku bunga jangka panjang,” kata mereka.

Salah satu sentimen positif yang pasar pekan lalu adalah keputusan Donald Trump untuk menunda rencana tarif 50 persen terhadap impor dari Uni Eropa hingga 9 Juli 2025.

Pekan ini, investor bersiap menghadapi pekan krusial seiring pengumuman laporan keuangan Nvidia (NVDA) yang dijadwalkan pada Rabu (28/5/2025).

Perusahaan semikonduktor chip kecerdasan buatan itu diperkirakan mencetak lonjakan laba hingga 45 persen, dengan pendapatan diproyeksi mencapai USD43,2 miliar.

Meski saham Nvidia turun 2 persen sepanjang tahun ini, investor dinilai masih menaruh harapan besar terhadap kinerja dan langkah ekspansi perusahaan.

"Mengikuti pergerakan saham Nvidia seperti membaca arah emosi pasar," kata CIO Sarmaya Partners Wasif Latif.

(Dhera Arizona)

SHARE