MARKET NEWS

Wall Street Melemah, Pasar Soroti Pidato Powell dan Laporan Keuangan Emiten

Dinar Fitra Maghiszha 09/10/2025 22:00 WIB

Risalah rapat terakhir The Fed sebelumnya mengonfirmasi adanya perdebatan internal soal arah kebijakan suku bunga.

Wall Street Melemah, Pasar Soroti Pidato Powell dan Laporan Keuangan Emiten. Foto: AP.

IDXChannel - Tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada awal perdagangan Kamis (9/10/2025) waktu setempat.

Investor menyoroti pernyataan sejumlah pejabat Federal Reserve (The Fed), termasuk pidator Gubernur Fed Jerome Powell. Laporan keuangan emiten besar seperti PepsiCo dan Delta Air Lines, juga menjadi perhatian pasar.

S&P 500 turun 14 poin atau 0,2 persen. Nasdaq Composite melemah 40 poin atau 0,2 persen, sementara Dow Jones Industrial Average koreksi 136 poin atau 0,3 persen.

Risalah rapat terakhir The Fed sebelumnya mengonfirmasi adanya perdebatan internal soal arah kebijakan suku bunga.

Kondisi pemerintah AS juga menambah tekanan, seiring kebuntuan politik di Washington yang memicu penutupan pemerintahan (government shutdown) lebih dari satu pekan.

Situasi ini berpotensi menunda rilis sejumlah data ekonomi penting dalam beberapa hari ke depan, dilansir Investing, Kamis (9/10/2025).

Presiden The Fed wilayah New York, John Williams, menyampaikan bahwa pelemahan pasar tenaga kerja dapat membuka ruang bagi bank sentral untuk memangkas suku bunga lebih lanjut tahun ini.

"Pandangan saya, ya, kita akan memiliki suku bunga yang lebih rendah tahun ini, tetapi kita harus melihat secara pasti apa artinya itu," kata Williams kepada The New York Times.

Dia menambahkan, perlambatan tenaga kerja tidak otomatis menandakan resesi. Menurutnya, menjaga kredibilitas bank sentral tetap penting, dengan cara menurunkan inflasi tanpa membuat pasar tenaga kerja mendingin terlalu tajam.

Risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) September menunjukkan mayoritas anggota mendukung pelonggaran kebijakan lebih lanjut pada sisa tahun ini, meskipun waktu dan besaran pemangkasan masih menjadi perdebatan.

The Fed sebelumnya memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dan memberi sinyal potensi pemangkasan tambahan sebelum akhir tahun.

Dari sisi korporasi, laporan keuangan kuartal III PepsiCo mencatatkan pendapatan dan laba di atas ekspektasi. Ini didorong permintaan tinggi dari produk minuman rendah gula dan produk energi.

CEO Ramon Laguarta menegaskan perusahaan tengah memperkuat portofolio produk sehat serta efisiensi biaya kemasan. Saham Pepsi naik 0,4 persen pada awal perdagangan.

Sementara itu, Delta Air Lines melaporkan pendapatan operasional tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, ditopang oleh lonjakan permintaan dari pelanggan kelas premium.

CEO Ed Bastian mengatakan kepada Financial Times bahwa penutupan pemerintahan tidak memberi dampak material terhadap operasional maskapai. Saham Delta melonjak lebih dari 6 persen usai merilis laporan keuangannya.

(NIA DEVIYANA)

SHARE