Wall Street Melemah, Penjualan Ritel Picu Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga
Wall Street dibuka melemah pada Selasa (17/10), setelah kenaikan penjualan ritel memicu kekhawatiran melonjaknya suku bunga.
IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa (17/10), setelah kenaikan penjualan ritel memicu kekhawatiran terhadap inflasi, sehingga mendongkrak kecemasan terhadap lonjakan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average melemah 0,35% menjadi 33.864,31, S&P 500 turun 0,75% di 4.340,13, sedangkan Nasdaq Composite tertekan 0,09% di level 13.672,45.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat mencatat kenaikan penjualan ritel bulanan sebesar 0,7 persen (Month-to-Month/MtM) pada September. Jumlah tersebut lebih tinggi dari konsensus ekonom sebesar 0,3 persen.
Ini dipicu peningkatan kebutuhan rumah tangga terhadap pembelian kendaraan bermotor hingga keperluan hiburan.
Peningkatan angka ritel membangun sinyal bahwa aktivitas ekonomi AS masih cukup kuat, sehingga ditakutkan inflasi bakal memanas kembali.
"Kita tidak bisa pernah bisa melawan konsumen AS, dan (penjualan ritel) ini adalah buktinya," kata Chairman Great Hill Capital Thomas Hayes, dilansir Reuters, Selasa (17/10/2023).
Inflasi yang tinggi bakal menjadi perhatian bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) dalam mempertimbangkan kenaikan suku bunga pada pertemuan mereka selanjutnya di September.
Ke depan pasar tengah menanti pidato sejumlah pejabat The Fed untuk mencari petunjuk terkait kebijakan moneter selanjutnya.
(RNA)