Wall Street Melemah Usai Reli, Pasar Cermati Kebijakan The Fed dan Data Pengangguran
Wall Street dibuka melemah pada Kamis (20/3/2025), mengembalikan sebagian kenaikan tajam yang terjadi pada sesi sebelumnya.
IDXChannel – Wall Street dibuka melemah pada Kamis (20/3/2025), mengembalikan sebagian kenaikan tajam yang terjadi pada sesi sebelumnya.
Pelemahan ini terjadi di tengah tanda-tanda ketahanan pasar tenaga kerja AS, menyusul keputusan terbaru Federal Reserve (The Fed) terkait kebijakan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average turun 142,20 poin atau 0,35 persen ke 41.816,93, sementara S&P 500 melemah 16,45 poin atau 0,29 persen ke 5.658,84. Nasdaq Composite turun 43,42 poin 0,24 persen ke 17.707,37.
Mengutip Investing, dari 11 sektor pada S&P 500, sebanyak 10 sektor mengalami pelemahan dengan sektor industri memimpin penurunan sebesar 0,7 persen.
Penurunan ini terjadi setelah indeks utama Wall Street mencatatkan kenaikan kuat pada perdagangan Rabu (19/3/2025). Namun, ketiga indeks masih mendekati level terendah dalam enam bulan terakhir, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian akibat kebijakan tarif Donald Trump serta kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi yang memicu aksi jual lanjutan.
Laporan terbaru menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran pertama kali naik tipis pekan lalu. Hal ini mengindikasikan ketahanan pasar tenaga kerja AS, meskipun terdapat ancaman dari meningkatnya ketegangan perdagangan serta pemangkasan belanja pemerintah oleh administrasi Trump.
Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran awal naik ke 223 ribu pada pekan yang berakhir 15 Maret, sedikit lebih tinggi dari revisi angka sebelumnya sebesar 221 ribu. Meski demikian, angka ini masih lebih rendah dibandingkan proyeksi para ekonom yang memperkirakan 224 ribu klaim.
Seperti yang telah diperkirakan, Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25-4,5 persen dalam pertemuan kebijakan terbaru pada Rabu (19/3/2025). Ini merupakan kali kedua secara berturut-turut The Fed menahan suku bunga.
Bank sentral AS tetap berpegang pada proyeksinya bahwa suku bunga akan turun ke 3,75-4 persen di 2025, yang berarti kemungkinan terjadi dua kali pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun.
Namun, meski mempertahankan kebijakan ini, The Fed menaikkan proyeksi inflasi untuk 2025. Indeks Core Personal Consumption Expenditures (PCE), yang menjadi ukuran inflasi favorit The Fed, diperkirakan akan mencapai 2,8 persen di 2025, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 2,5 persen, dan masih jauh dari target tahunan 2 persen yang ditetapkan bank sentral.
Selain itu, The Fed juga memangkas proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk tahun ini dan mengingatkan adanya ketidakpastian yang meningkat terkait dampak kebijakan ekonomi Trump terhadap perekonomian.
(NIA DEVIYANA)