MARKET NEWS

Wall Street Pekan Depan, Menanti Lapkeu Magnificient Seven hingga Keputusan The Fed

Dinar Fitra Maghiszha 26/10/2025 03:00 WIB

Bursa saham Amerika Serikat (AS) memasuki pekan krusial yang berpotensi menentukan reli hingga akhir 2025.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) memasuki pekan krusial yang berpotensi menentukan reli hingga akhir 2025. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS) memasuki pekan krusial yang berpotensi menentukan reli hingga akhir 2025. Pasalnya, investor akan disambut laporan keuangan emiten sektor teknologi dan keputusan suku bunga Federal Reserve.

Pekan depan bakal menjadi periode tersibuk musim laporan keuangan. Lebih dari 170 perusahaan dijadwalkan merilis hasil kinerjanya. Di antaranya lima anggota 'Magnificent Seven' seperti Microsoft, Apple, Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms, yang selama dua tahun terakhir mendominasi indeks saham utama AS.

"Faktor yang akan paling berpengaruh antara sekarang hingga akhir tahun adalah laporan dari perusahaan-perusahaan teknologi besar," kata Chief Market Strategist Ameriprise Financial, Anthony Saglimbene, dilansir Investing, Sabtu (25/10/2025).

Menurut data LSEG IBES, hingga Jumat, laba perusahaan dalam indeks S&P 500 diperkirakan naik 10,4 persen dibandingkan tahun lalu. Sampai saat ini, 87 persen emiten melampaui proyeksi laba dan 82 persen mengungguli estimasi pendapatan.

Namun, dominasi Magnificent Seven mulai menyempit, meski laba grup ini tetap diproyeksikan tumbuh 16,6 persen.

Sementara itu, indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi pada Jumat setelah naik 36 persen sejak titik terendahnya pada April. S&P 500 menembus 15 persen sepanjang tahun berjalan. Analis memperingatkan potensi pergerakan yang lebih fluktuatif lantaranya adanya reli panjang tanpa koreksi signifikan.

“Kita perlu melihat hasil laporan yang tetap positif dan sinyal optimisme dari korporasi terhadap ekonomi,” ujar Chief Market Strategist Commonwealth Financial Network, Chris Fasciano.

Selain sektor teknologi, investor juga menanti laporan keuangan dari Eli Lilly, ExxonMobil, Chevron, Visa, dan Mastercard.

Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Rabu mendatang, menurunkan kisaran menjadi 3,75–4 persen. Keputusan tersebut dipicu oleh data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan.

Namun pasar akan lebih fokus terhadap pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai arah kebijakan berikutnya, terutama menjelang rapat Desember.

"Dampak terbesar bisa terjadi bila The Fed memberikan indikasi menyimpang dari jalur pemangkasan suku bunga," kata Chief Multi-Asset Strategist Morningstar Wealth, Dominic Pappalardo.

Faktor politik dan geopolitik juga membayangi. Penutupan pemerintahan AS sejak 1 Oktober membuat beberapa data ekonomi tertunda, termasuk laporan ketenagakerjaan, yang dapat mengaburkan pertimbangan The Fed.

Di sisi lain, meningkatnya ketegangan perdagangan AS–China juga menjadi perhatian setelah Presiden Donald Trump mengancam menaikkan tarif terhadap China mulai 1 November.

"Jika tarif benar-benar dinaikkan seperti yang diancam Presiden Trump, pasar akan bereaksi lebih volatil dan kemungkinan negatif," ujar Saglimbene.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE