MARKET NEWS

Wall Street Pekan Ini Dibuka Jatuh, Pasar Terbebani Kekhawatiran AI

Dinar Fitra Maghiszha 27/01/2025 22:23 WIB

Nasdaq jatuh lebih dari 3 persen menyusul kekhawatiran pasar terhadap kompetisi industri kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI).

Indeks utama Wall Street mengalami tekanan signifikan pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (27/1/2025).

IDXChannel - Indeks utama Wall Street mengalami tekanan signifikan pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (27/1/2025).

Nasdaq jatuh lebih dari 3 persen menyusul kekhawatiran pasar terhadap kompetisi industri kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI).

Dow Jones Industrial Average melemah 0,59 persen ke level 44.163,86, S&P 500 anjlok 2,2 persen ke posisi 6.101,22. Penurunan terbesar terjadi pada indeks teknologi Nasdaq Composite, yang turun 3,5 persen ke 19.250,14.

Langkah China memperkenalkan model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah memicu aksi jual dari investor saham big tech, dan para produsen chip. Sentimen pasar muncul dari potensi gangguan rantai pasok teknologi yang selama ini menjadi tulang punggung industri AI global.

Ini berlangsung seiring langkah startup China, DeepSeek, yang meluncurkan model AI gratis yang diklaim menggunakan chip berbiaya lebih rendah dan data yang lebih sedikit dibandingkan model sejenis seperti ChatGPT. 

Melansir Investing, Senin (27/1/2025), aplikasi AI dari DeepSeek bahkan telah menjadi aplikasi gratis dengan peringkat tertinggi di App Store Amerika Serikat, mengalahkan popularitas ChatGPT milik OpenAI.

Saham Nvidia (NASDAQ:NVDA), yang dikenal sebagai produsen chip utama untuk aplikasi AI, anjlok 11,4 persen dalam perdagangan pra-pembukaan. Saham perusahaan serupa seperti Broadcom (NASDAQ:AVGO) dan Marvell Technology (NASDAQ:MRVL) juga jatuh masing-masing sekitar 11 persen.

Tekanan juga dirasakan oleh raksasa teknologi seperti Microsoft (NASDAQ:MSFT), Meta Platforms (NASDAQ:META), dan Alphabet (NASDAQ:GOOGL), induk perusahaan Google, yang masing-masing turun 1,8 persen hingga 3,6 persen. 

Perusahaan pembuat server AI, Dell Technologies (NYSE:DELL) dan Super Micro Computer (NASDAQ:SMCI), turut merosot masing-masing 5,6 persen dan 8,1 persen.

Pekan ini investor juga bersiap menyambut laporan keuangan dari beberapa raksasa teknologi besar yang dijuluki "Magnificent 7”, seperti Microsoft, Meta, Apple, dan Tesla (NASDAQ:TSLA) yang dijadwalkan merilis kinerja kuartalan mereka dalam pekan ini, 

Kinerja keuangan mereka dapat memberikan gambaran lebih lanjut tentang daya tahan sektor teknologi di tengah tekanan makroekonomi global.

Secara global, pasar masih terpengaruh oleh perkembangan geopolitik. Ketegangan antara Amerika Serikat dan Kolombia cukup mereda setelah Gedung Putih mengumumkan Kolombia menyetujui pengiriman pesawat militer yang membawa migran yang dideportasi.

Dari sisi kebijakan moneter, pasar menanti keputusan suku bunga pertama Federal Reserve tahun ini yang akan diumumkan pada Rabu depan. Pelaku pasar secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan saat ini.

Di akhir pekan, investor bakal disajikan data pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) periode Desember. Angka ini merupakan indikator penting untuk mengukur inflasi dan arah kebijakan The Fed di masa mendatang.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE