MARKET NEWS

Wall Street Pekan Ini, Kinerja Sektor Industri Diuji di Musim Laporan Keuangan

Nia Deviyana 21/07/2025 06:17 WIB

Momentum sektor industri dan pasar secara keseluruhan akan menjadi sorotan dalam pekan padat laporan keuangan kuartal kedua 2025.

Wall Street Pekan Ini, Kinerja Sektor Industri Diuji di Musim Laporan Keuangan. Foto: dok. AP.

IDXChannel - Sektor industri telah memimpin penguatan pasar saham AS di tengah gejolak yang terjadi sepanjang tahun ini di Wall Street. Namun, kekuatan tersebut akan diuji seiring dimulainya musim laporan keuangan.

Sektor industri dalam indeks S&P 500, yang mencakup perusahaan dirgantara, produsen peralatan listrik dan mesin, perusahaan transportasi, serta pembuat produk konstruksi, telah mencatat kenaikan 15 persen sepanjang 2025. Ini merupakan kinerja terbaik di antara 11 sektor dalam S&P 500, lebih dari dua kali lipat penguatan indeks utama tersebut.

Momentum sektor industri dan pasar secara keseluruhan akan menjadi sorotan dalam pekan padat laporan keuangan kuartal kedua 2025, termasuk laporan dari lebih dari seperlima perusahaan dalam indeks S&P 500. 

Beberapa di antaranya adalah Alphabet (NASDAQ:GOOGL) dan Tesla (NASDAQ:TSLA), dua dari Magnificent Seven, perusahaan megacap teknologi yang pertama kali melaporkan kinerja keuangan.

S&P 500 telah melesat 26 persen sejak April 2025, setelah investor mulai mengabaikan kekhawatiran resesi yang sebelumnya dipicu pengumuman tarif "Hari Pembebasan" Presiden AS Donald Trump.

"Musim laporan keuangan kali ini terasa sangat penting mengingat reli yang terjadi di pasar belakangan ini. Saya pikir reli tersebut telah membangun ekspektasi optimisme yang cukup tinggi terhadap kinerja keuangan perusahaan," kata CEO Horizon Investment Services, Chuck Carlson, dilansir Investing, Senin (21/7/2025).

Sejumlah perusahaan industri akan menjadi sorotan dalam laporan kinerja mendatang.

Saham-saham sektor dirgantara dan pertahanan telah mendorong kinerja sektor industri tahun ini, didukung meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina, serta komitmen belanja pertahanan baru dari Jerman dan negara-negara lainnya.

Kelompok industri dirgantara dan pertahanan dalam indeks S&P 500 telah melonjak 30 persen tahun ini. Beberapa perusahaan pertahanan yang akan melaporkan kinerja keuangan dalam pekan ini adalah RTX, Lockheed Martin (NYSE:LMT), dan General Dynamics (NYSE:GD).

GE Aerospace, yang sahamnya telah melesat sekitar 55 persen sepanjang 2025, baru saja menaikkan proyeksi laba tahunannya pada Kamis lalu.

Sementara itu, GE Vernova, perusahaan industri lain yang merupakan hasil pemisahan dari General Electric (NYSE:GE) tahun lalu, mencatat lonjakan saham lebih dari 70 persen tahun ini, menjadikannya saham sektor industri dengan kinerja terbaik. Perusahaan pembuat peralatan pembangkit listrik ini akan melaporkan hasil kinerjanya pada Rabu.

"Dorongan untuk membangun kembali infrastruktur dalam negeri dan ekspansi kecerdasan buatan (AI), yang telah meningkatkan permintaan akan sistem pendingin dan otomatisasi pabrik, menjadi dua tema utama yang mendukung saham-saham di sektor industri, termasuk Eaton (NYSE:ETN) dan Rockwell Automation (NYSE:ROK)," ujar manajer portofolio senior di Dakota Wealth Management, Robert Pavlik.

Saham lain yang ikut menopang sektor industri tahun ini adalah perusahaan ride-hailing Uber (NYSE:UBER), yang sahamnya telah naik sekitar 50 persen.

Salah satu pendiri DataTrek Research, Nicholas Colas, dalam catatannya menilai saham-saham industri berkapitalisasi besar tetap menarik meskipun telah mengalami kenaikan signifikan.

Namun demikian, meskipun sektor industri secara keseluruhan tampak kuat, tidak semua perusahaan di dalamnya berkinerja baik. Ada juga yang turun karena mereka sensitif terhadap perlambatan ekonomi atau penurunan permintaan.

Saham perusahaan pengiriman paket seperti UPS dan FedEx (NYSE:FDX) mencatatkan penurunan tajam, sementara maskapai penerbangan seperti United Airlines dan perusahaan angkutan truk seperti JB Hunt (NASDAQ:JBHT) juga negatif sepanjang tahun ini.

Perusahaan industri lain yang juga dijadwalkan merilis laporan kinerja minggu ini termasuk Honeywell (NASDAQ:HON), Union Pacific (NYSE:UNP), dan United Rentals (NYSE:URI).

Di luar laporan keuangan, Wall Street juga akan terus memantau perkembangan isu perdagangan menjelang 1 Agustus, ketika tarif AS yang lebih tinggi atas sejumlah negara mitra dagang akan mulai berlaku.

Investor juga akan mencermati kabar terbaru dari Federal Reserve, menyusul tekanan dari Presiden Trump kepada Ketua The Fed Jerome Powell untuk mundur, saat presiden mendorong penurunan suku bunga. Rapat kebijakan moneter The Fed berikutnya dijadwalkan pada 29-30 Juli.

(NIA DEVIYANA)

SHARE