MARKET NEWS

Wall Street Pekan Ini: Reli Pasar Meluas Didorong Sikap Dovish The Fed 

Anggie Ariesta 25/03/2024 06:59 WIB

Sinyal dovish dari Federal Reserve mendorong investor untuk melihat lebih jauh dari saham teknologi yang telah mendorong kenaikan pasar saham AS.

Wall Street Pekan Ini: Reli Pasar Meluas Didorong Sikap Dovish The Fed (Foto MNC Media)

IDXChannel - Prospek ekonomi yang meyakinkan dan sinyal dovish dari Federal Reserve mendorong investor untuk melihat lebih jauh dari pertumbuhan besar-besaran dan saham-saham teknologi yang telah mendorong kenaikan pasar saham AS selama setahun terakhir.

Mengutip Reuters, Senin (25/3/2024), reli di saham-saham seperti Nvidia (NVDA.O) dan Meta Platforms (META.O) telah menjadi pendorong utama pasar pada 2024. Sementara sektor keuangan (.SPSY), industri (.SPLRCI) dan energi (.SPNY) mengungguli kenaikan S&P 500 sebesar 9,7% year-to-date. Hal ini telah meredakan kekhawatiran bahwa pasar menjadi semakin terikat pada nasib sekelompok kecil saham.

Keyakinan bahwa perekonomian akan tetap tangguh, sementara inflasi mereda telah mendorong investor untuk mencari pemenang di luar megacaps. 

Pandangan tersebut mendapat dorongan dari The Fed pada awal pekan ini, ketika bank sentral tersebut menyatakan keyakinannya bahwa mereka akan mampu menurunkan inflasi dan memangkas suku bunga tahun ini. Bahkan ketika The Fed menaikkan perkiraan mengenai seberapa besar pertumbuhan ekonomi AS.

“Ada keyakinan yang lebih besar bahwa The Fed akan mampu, membuat inflasi mendekati target jangka panjang mereka tanpa resesi,” kata Scott Chronert, Kepala Strategi Ekuitas AS di Citi, yang fokus pada bidang teknologi, keuangan dan sektor industri. 

Investor di pekan mendatang akan mengamati indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada hari Jumat yang akan memberikan gambaran terkini mengenai inflasi. Akhir kuartal pertama juga dapat memicu volatilitas karena pengelola dana menyesuaikan portofolionya.

Reli yang semakin luas ini kontras dengan tahun lalu, ketika ketidakpastian terhadap prospek ekonomi mendorong investor untuk mencari perlindungan pada kelompok saham-saham megacap Magnificent Seven, yang tertarik pada posisi industri dominan dan neraca yang kuat. 

Hanya sektor-sektor yang menampung megacaps, seperti teknologi (.SPLRCT), layanan komunikasi (.SPLRCL) dan kebijakan konsumen (.SPLRCD) – yang mengungguli kenaikan S&P 500 sebesar 24% tahun lalu.

Tahun ini, sektor keuangan dan industri masing-masing naik 10,1% dan 9,9%. Sedangkan energi naik 10,3%.

Secara lebih luas, Magnificent Seven, yakni Apple (AAPL.O), Nvidia (NVDA.O), Alfabet (GOOGL.O), Tesla (TSLA.O), Microsoft (MSFT.O), Meta Platforms (META.O) dan Amazon.com (AMZN.O)bertanggung jawab atas 40% keuntungan S&P 500 pada Kamis, menurut Indeks S&P Dow Jones jika dibandingkan dengan pangsa yang lebih dari 60% pada tahun lalu.

Setelah Magnificent Seven membukukan keuntungan besar pada 2023, kinerja di antara saham-saham tersebut semakin berbeda pada tahun ini, memberikan investor alasan lain untuk melihat pasar lainnya.

Antusiasme terhadap kecerdasan buatan telah membantu meningkatkan 90% saham Nvidia sepanjang tahun ini. Sementara Microsoft telah memperoleh 14,5%. Di sisi lain, Apple dan Tesla masing-masing turun sekitar 11% dan 32% untuk tahun ini.

Pukulan terbaru bagi Apple terjadi minggu ini ketika Departemen Kehakiman menuduh pembuat iPhone memonopoli pasar ponsel pintar, menyoroti risiko peraturan yang dapat membuat investor waspada terhadap perusahaan teknologi besar (Big Tech).

Tanda lain dari perluasan ini adalah semakin banyak saham S&P 500 yang kinerjanya mengungguli indeks acuan, sebanyak 180 saham sepanjang tahun ini pada hari Kamis dibandingkan 150 saham tahun lalu.

“Ketika The Fed mulai menurunkan suku bunga, hal itu menciptakan likuiditas dan mempermudah pembiayaan,” kata Jack Ablin, Kepala Investasi di Cresset Capital. 

"Siapa yang paling diuntungkan? Bukan saham-saham megacap yang memiliki akses tak terkekang terhadap modal tidak peduli berapa pun suku bunganya, namun saham-saham yang lebih kecil dan kurang dikenal," jelasnya.

Tren yang meluas ini bisa terpukul jika perekonomian mulai melemah atau menjadi terlalu panas, sehingga mengganggu narasi Goldilocks yang telah mendukung pasar dalam beberapa bulan terakhir.

Beberapa investor juga percaya pasar akan mengalami kemunduran setelah S&P 500 naik 27% sejak akhir Oktober. Namun, ada juga yang memperkirakan tren ini akan terus berlanjut. 

Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel mengatakan, perusahaannya baru-baru ini membeli saham Goldman Sachs (GS.N) dan perusahaan jasa minyak Tidewater (TDW.N) sambil mengurangi kepemilikan megacapnya, termasuk menjual saham Apple.

“Pasarnya semakin luas,” katanya. 

"Anda baru saja melihat bahwa ada lebih banyak cara untuk menghasilkan uang tahun ini daripada Mag seven," pungkas Tuz.

(FAY)

SHARE