Wall Street Perkasa, Saham Microsoft Naik 1,6 Persen Pagi Ini
Deretan saham teknologi memimpin penguatan bursa ekuitas Wall Street Jumat pagi ini, meski lonjakan klaim pengangguran memunculkan kekhawatiran ekonomi.
IDXChannel – Deretan saham teknologi memimpin penguatan bursa ekuitas Wall Street, Kamis (22/7/2021) atau Jumat (23/7/2021) pagi WIB, meski lonjakan klaim pengangguran memunculkan kembali kekhawatiran tentang ekonomi dan mengirim imbal hasil obligasi bergerak lebih rendah.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup naik 25,35 poin atau 0,07%, menjadi 34.823,35. Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 menguat 0,2% atau 8,79 poin menjadi 4.367,48, Nasdaq Composite Index memimpin pasar dengan kenaikan 0,36% atau 52,64 poin, menjadi 14.684,60.
Diketahui, para investor berbalik kembali ke saham teknologi favorit mereka karena optimisme tentang sektor tersebut tumbuh menjelang laporan keuangan sejumlah raksasa teknologi pekan depan. Saham Salesforce melesat 2,5% sementara Amazon dan Facebook melonjak 1,4%.
Microsoft melejit 1,6% setelah Citi menaikkan target harganya, mengatakan raksasa teknologi itu berpotensi mengalahkan ekspektasi Wall Street ketika melaporkan laba kuartalannya minggu depan. Citi memprediksi sahamnya akan meroket lebih dari 30% sepanjang tahun depan. Apple naik hampir 1% setelah Canaccord Genuity mengatakan ada "permintaan yang kuat" untuk produk Apple menjelang laporan labanya pekan depan.
Pasar secara keseluruhan terus bergerak lebih tinggi, terkadang dipimpin saham value ketika optimisme ekonomi relatif tinggi dan dalam beberapa hari seperti Kamis, saham teknologi mengambil alih kepemimpinan.
Dow naik 0,3% sejauh pekan ini dan berada kurang dari 1% dari rekor tertinggi, bangkit kembali dari penurunan 700 poin-plus pada sesi Senin. Beberapa investor meyakini permainan pembukaan kembali aktivitas bisnis akan disukai lagi, dan saham teknologi bakal mundur.
Sekadar informasi, saham berada di bawah tekanan pada awal sesi setelah klaim pengangguran secara tak terduga naik menjadi 419.000, lebih tinggi dari 350.000 yang diprediksi sejumlah ekonom yang disurvei Dow Jones dan lebih dari 368.000 yang direvisi naik dari periode sebelumnya.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun melemah jadi 1,265% karena data ketenagakerjaan yang buruk itu. Imbal hasil itu turun ke level terendah 5 bulan di 1,17% pada awal pekan.
Saham perbankan yang biasanya dipandang sebagai saham siklikal yang kinerjanya terkait dengan jalur ekonomi--berguguran dengan JPMorgan, Bank of America dan Wells Fargo masing-masing merosot lebih dari 1%.
Namun, musim pelaporan keuangan kuartal kedua yang kuat terus berlanjut, dengan American Airlines membukukan keuntungan untuk periode tersebut, menghentikan penurunan lima kuartal berturut-turut, berkat pemulihan permintaan aktivitas perjalanan dan bantuan pemerintah. Sahamnya anjlok 1,1% pada sesi Kamis. Demikian pula, Southwest Airlines melaporkan laba kuartalan, tetapi sahamnya ditutup 3,4% lebih rendah.
Saham Union Pacific meningkat lebih dari 1% setelah perusahaan kereta api tersebut melaporkan laba bersih kuartal kedua sebesar USD1,8 miliar. Angka itu naik dari USD1,1 miliar pada kuartal tahun lalu. CSX melonjak hampir 3,5% setelah laba kuartal kedua perusahaan itu melesat lebih dari dua kali lipat. Saham AT&T naik sekitar 0,4% setelah laba dan pendapatannya melampaui perkiraan analis.
Texas Instruments turun 5,3% setelah pembuat chip itu melampaui ekspektasi untuk kuartal kedua, tetapi memperingatkan laporan keuangan kuartal ketiga bisa jauh dari perkiraan analis.
Intel, Twitter, Snap dan Capital One memposting update triwulanannya setelah pasar ditutup. Sejauh ini, 15% dari emiten S&P 500 telah melaporkan keuangannya, dengan 88% mengalahkan perkiraan laba, menurut Refinitiv. Dari perusahaan yang melaporkan, 84% melampaui ekspektasi pendapatannya. (NDA)